Aturan perubahan lot saham prioritas BEI di 2013



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan secepatnya merilis aturan penurunan satuan lot saham, dari 500 saham menjadi 100 saham. BEI menargetkan, aturan tersebut sudah beres di semester I 2013, sehingga bisa efektif akhir tahun ini.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengungkapkan, BEI akan lebih dulu menerbitkan aturan ini sebelum aturan lainnya seperti peraturan perdagangan derivatif.Sejauh ini, BEI sudah merampungkan 80%-nya. Menurut Ito, BEI tengah menunggu persetujuan final dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)."Secara prinsip OJK setuju, tapi tentu harus melewati proses administrasi dan tata caranya," kata Ito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (17/5).

Pembaruan sistemSementara itu, BEI juga tengah melakukan persiapan pembaharuan sistem. Menurut Ito, jika aturan lot saham berlaku, pihak terkait seperti anggota bursa, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan vendor, juga harus menyiapkan pembaharuan sistem.BEI juga akan menyosialisasikan dan mengedukasi investor dan masyarakat luas soal perubahan lot saham. Sebab, kata Ito, tujuan penurunan besaran lot saham adalah untuk lebih meningkatkan jumlah investor ritel di BEI. Ia berharap masyarakat ritel atau individu dapat memiliki jumlah saham lebih banyak dan juga dapat melakukan diversifikasi kepemilikan saham.Ito mengatakan, tidak ada rumusan linear yang dapat membuktikan likuiditas saham bakal meningkat jika  besaran lot saham turun. Namun, secara matematis, apabila satu lot berubah dari 500 saham menjadi 100 saham, maka likuiditas bertambah lima kali lipat. Frekuensi perdagangan saham pun bisa meningkat.Ito juga melihat secara umum investor institusi dan juga anggota bursa dapat menerima rencana peraturan baru mengenai besaran lot saham ini. Sementara tanggapan investor ritel bervariasi. Namun ia menilai ini terjadi lebih karena ketidakpahaman investor. Ito menjelaskan, untuk pengembangan sistem, BEI tidak mengeluarkan biaya apapun. Meski begitu ia tidak memungkiri pihak-pihak terkait akan mengeluarkan sedikit biaya atas perubahan ini.

"Tidak akan membebani dari segi biaya, karena biaya yang akan dikeluarkan tidak besar. Yang terpenting untuk kami, sistem ini harus diubah," ujar Ito.Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menambahkan, sasaran utama perubahan satuan lot saham adalah masyarakat di daerah yang ingin berinvestasi di pasar saham. Dengan penurunan besaran satuan lot saham, maka masyarakat dapat belajar investasi saham, tanpa perlu merasa khawatir mengalami kerugian yang besar.

"Kalau satu lot 100 saham, maka masyarakat yang baru ingin belajar investasi saham akan lebih kecil mengalami kekhawatiran rugi. Karena kalaupun rugi, ruginya lebih kecil ketimbang satu lot 500 saham," ujar Hoesen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: