KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara saat ini tengah menyiapkan aturan dan standar terkait pengoperasian pesawat amphibi (seaplane) di Indonesia. Aturan dan standart tersebut di antaranya akan berisi tentang aerodrome (pelabuhan udara) pesawat amphibi baik di pantai maupun di sungai serta jenis-jenis pesawat amphibi yang bisa beroperasi. Penyiapan aturan tersebut dilakukan agar transportasi udara di Indonesia bisa mencapai daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau kecil sehingga terbuka dari keterisolasian serta untuk menunjang pariwisata, terutama nomadic tourism. “Sungai dan laut menjadi sarana transportasi bagi penduduk di pulau-pulau kecil dan pedalaman untuk menuju kota tapi hambatannya banyak seperti misalnya ombak di laut yang besar atau kalau di sungai itu terjadi pendangkalan sehingga kapal tidak bisa berlayar. Untuk itu kita siapkan transportasi udara dengan pesawat amphibi ini yang lebih cepat dan sedikit hambatannya,” ujar Agus Santoso, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/3).
Aturan pesawat amphibi untuk program pariwisata disiapkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara saat ini tengah menyiapkan aturan dan standar terkait pengoperasian pesawat amphibi (seaplane) di Indonesia. Aturan dan standart tersebut di antaranya akan berisi tentang aerodrome (pelabuhan udara) pesawat amphibi baik di pantai maupun di sungai serta jenis-jenis pesawat amphibi yang bisa beroperasi. Penyiapan aturan tersebut dilakukan agar transportasi udara di Indonesia bisa mencapai daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau kecil sehingga terbuka dari keterisolasian serta untuk menunjang pariwisata, terutama nomadic tourism. “Sungai dan laut menjadi sarana transportasi bagi penduduk di pulau-pulau kecil dan pedalaman untuk menuju kota tapi hambatannya banyak seperti misalnya ombak di laut yang besar atau kalau di sungai itu terjadi pendangkalan sehingga kapal tidak bisa berlayar. Untuk itu kita siapkan transportasi udara dengan pesawat amphibi ini yang lebih cepat dan sedikit hambatannya,” ujar Agus Santoso, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/3).