JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan II tahun ini tercatat sebesar Rp 109,9 triliun atau tumbuh 12,4% dari triwulan I yang sebesar Rp 97 triliun. Dari realisasi itu, Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) triwulan II lebih kecil menjadi Rp 61,0 triliun dibandingkan kuartal 1 yang Rp 68,8 triliun. Artinya, pengusaha domestik mengurangi investasi di dalam negeri. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita melihat, Indonesia masih jadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor luar, tapi tidak bagi investor dalam negeri, “Investor dalam negeri punya uang, namun tidak punya appetite, mereka lebih wait and see daripada investasi,” kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (31/7).
Aturan tak bersahabat, pengusaha wait and see
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan II tahun ini tercatat sebesar Rp 109,9 triliun atau tumbuh 12,4% dari triwulan I yang sebesar Rp 97 triliun. Dari realisasi itu, Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) triwulan II lebih kecil menjadi Rp 61,0 triliun dibandingkan kuartal 1 yang Rp 68,8 triliun. Artinya, pengusaha domestik mengurangi investasi di dalam negeri. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita melihat, Indonesia masih jadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor luar, tapi tidak bagi investor dalam negeri, “Investor dalam negeri punya uang, namun tidak punya appetite, mereka lebih wait and see daripada investasi,” kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (31/7).