JAKARTA. Penetrasi smartphone masih memiliki peluang untuk tumbuh di pasar Indonesia. Walaupun sudah berlakunya aturan Peraturan Menteri Perindustrian No 65/2016 yang mewajibkan smartphone 4G dan tablet memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 30% untuk hardware, software dan komitmen investasi. Bagi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) hingga saat ini belum terlalu menjadi masalah. Melihat mereka smartphone yang dijual sebagian besar sudah memenuhi aturan ini, dan sudah memiliki komitmen bagi yang belum. Bahkan memberi peluang bisnis di hulu di industri gawai. Belum lama ini ERAA dan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dan TSM Techologies berkongsi untuk memproduksi smartphone Xiaomi di Batam. Ponsel perdana yang diproduksi di Indonesia adalah Xiaomi Redmi 4A.
Aturan TKDN, bisa untungkan ERAA
JAKARTA. Penetrasi smartphone masih memiliki peluang untuk tumbuh di pasar Indonesia. Walaupun sudah berlakunya aturan Peraturan Menteri Perindustrian No 65/2016 yang mewajibkan smartphone 4G dan tablet memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 30% untuk hardware, software dan komitmen investasi. Bagi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) hingga saat ini belum terlalu menjadi masalah. Melihat mereka smartphone yang dijual sebagian besar sudah memenuhi aturan ini, dan sudah memiliki komitmen bagi yang belum. Bahkan memberi peluang bisnis di hulu di industri gawai. Belum lama ini ERAA dan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dan TSM Techologies berkongsi untuk memproduksi smartphone Xiaomi di Batam. Ponsel perdana yang diproduksi di Indonesia adalah Xiaomi Redmi 4A.