JAKARTA. Dalam pembicaraan peningkatan hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Selandia Baru di Senior Official Meeting on Trade and Investment Framework (SOM TIF) antara Indonesia dan Selandia Baru di Yogyakarta (9-10/8) lalu, perbincangan soal rencana melibatkan industri transportasi udara dari kedua negara pun mencuat. Pihak Selandia Baru menginginkan adanya kerjasama bisnis antara Garuda Indonesia dengan Auckland Airport. “Duta Besar Selandia Baru menyampaikan upaya kerjasama bisnis antara Selandia Baru dan Indonesia tersebut,” kata Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan, di Jakarta Rabu (11/8). Permintaan kerjasama maskapai ini tidak hanya datang dari Selandia Baru saja, tetapi juga dari pihak Indonesia. Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, sedangkan delegasi dari Selandia Baru dipimpin oleh Wade Amstrong, Principal Advisor for Trade Policy, Ministry of Foreign Affairs and Trade, Selandia Baru.
Auckland Airport Lamar Garuda
JAKARTA. Dalam pembicaraan peningkatan hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Selandia Baru di Senior Official Meeting on Trade and Investment Framework (SOM TIF) antara Indonesia dan Selandia Baru di Yogyakarta (9-10/8) lalu, perbincangan soal rencana melibatkan industri transportasi udara dari kedua negara pun mencuat. Pihak Selandia Baru menginginkan adanya kerjasama bisnis antara Garuda Indonesia dengan Auckland Airport. “Duta Besar Selandia Baru menyampaikan upaya kerjasama bisnis antara Selandia Baru dan Indonesia tersebut,” kata Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan, di Jakarta Rabu (11/8). Permintaan kerjasama maskapai ini tidak hanya datang dari Selandia Baru saja, tetapi juga dari pihak Indonesia. Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, sedangkan delegasi dari Selandia Baru dipimpin oleh Wade Amstrong, Principal Advisor for Trade Policy, Ministry of Foreign Affairs and Trade, Selandia Baru.