JAKARTA. Polemik pembelian sebagian lahan Sumber Waras yang kini masih diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendorong sejumlah pegiat antikorupsi untuk menulis catatan berjudul "Jalan Lurus Menuju Sumber Waras". Ketua tim penulis Leonardus Joko Eko Nugroho yang merupakan mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut, catatan ini merupakan upaya untuk mendorong BPK menjalankan tata kelola yang baik. Pasalnya, dari data dan fakta yang ditemukan para penulis, BPK dinilai keliru dalam menyimpulkan adanya kerugian dalam pembelian lahan Sumber Waras. BPK dianggap tidak profesional. "Cara kerja BPK tidak profesional, salah satunya dilihat dari rekomendasi yang ditujukan ke Pemprov, itu tidak mungkin dilakukan semua," kata Leo di Jakarta Pusat, Kamis (2/6).
Audit Sumber Waras dicurigai berunsur politis
JAKARTA. Polemik pembelian sebagian lahan Sumber Waras yang kini masih diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendorong sejumlah pegiat antikorupsi untuk menulis catatan berjudul "Jalan Lurus Menuju Sumber Waras". Ketua tim penulis Leonardus Joko Eko Nugroho yang merupakan mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut, catatan ini merupakan upaya untuk mendorong BPK menjalankan tata kelola yang baik. Pasalnya, dari data dan fakta yang ditemukan para penulis, BPK dinilai keliru dalam menyimpulkan adanya kerugian dalam pembelian lahan Sumber Waras. BPK dianggap tidak profesional. "Cara kerja BPK tidak profesional, salah satunya dilihat dari rekomendasi yang ditujukan ke Pemprov, itu tidak mungkin dilakukan semua," kata Leo di Jakarta Pusat, Kamis (2/6).