AUD/USD masih dalam tren melemah



JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin mendukung potensi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini. Hal tersebut membuat USD melambung di hadapan AUD.

Mengutip Bloomberg, Kamis (7/1) pukul 18.02 WIB, pasangan AUD/USD terkikis 0,81% ke level 0,7015 dibanding sehari sebelumnya.

Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures mengatakan, kebijakan The Fed masih lebih unggul dibandingkan dengan kebijakan Bank Sentral lainnya. Oleh karena itu, USD memiliki peluang kenaikan lebih tinggi.


Data - data ekonomi AS yang telah dirilis menambah dukungan The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga. Seperti data ADP Non-Farm Employment Change bulan Desember yang naik menjadi 257.000 dari sebelumnya 211.000 serta melebihi proyeksi sebesar 193.000. "Ini menjadi pertanda positif bagi data payroll AS," papar Alwi.

Neraca perdagangan AS bulan November juga mengalami perbaikan menjadi defisit US$ 42,4 miliar dari sebelumnya defisit US$ 44,6 miliar.

Lalu hasil rilis FOMC minutes mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga secara bertahap tahun ini. Di sisi lain, Alwi memperkirakan AUD sulit menguat lantaran kondisi ekonomi China yang belum juga membaik.

Apalagi, jika gejolak di pasar saham China belum juga mereda. "Data manufaktur hingga industri sektor jasa China mengalami penurunan sehingga menegaskan adanya perlambatan," imbuhnya.

Mata uang AUD akan terseret oleh perlambatan ekonomi China sebagai mitra dagang utama Australia. Alwi meihat AUD/USD masih dalam tren melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto