KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana turun 0,34% per Maret 2018. Pada Maret lalu, total dana kelolaan reksadana menyusut menjadi Rp 470,75 triliun dari bulan sebelumnya mencapai Rp 472,33 triliun. Berdasarkan data Infovesta Utama, penurunan dana kelolaan terjadi pada sejumlah jenis reksadana. Di antaranya, kelolaan reksadana pasar uang yang turun 6,07% month on month (mom) menjadi Rp 62,15 triliun. Lalu, reksadana campuran juga turun 3,65% mom menjadi Rp 26,85 triliun, reksadana pendapatan tetap tergerus 2,06% mom menjadi Rp 103,89 triliun, dan kelolaan reksadana indeks turun 6,17% menjadi Rp 5,17 triliun. Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menyebut, penurunan nilai dana kelolaan reksadana pasar uang lebih disebabkan aksi perpindahan (switching) dana investasi investor menuju reksadana saham. Hal ini mengingat kondisi pasar modal yang terkoreksi sepanjang bulan Maret justru dijadikan kesempatan emas bagi investor untuk membeli reksadana saham.
AUM industri reksadana turun 0,34% per Maret, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana turun 0,34% per Maret 2018. Pada Maret lalu, total dana kelolaan reksadana menyusut menjadi Rp 470,75 triliun dari bulan sebelumnya mencapai Rp 472,33 triliun. Berdasarkan data Infovesta Utama, penurunan dana kelolaan terjadi pada sejumlah jenis reksadana. Di antaranya, kelolaan reksadana pasar uang yang turun 6,07% month on month (mom) menjadi Rp 62,15 triliun. Lalu, reksadana campuran juga turun 3,65% mom menjadi Rp 26,85 triliun, reksadana pendapatan tetap tergerus 2,06% mom menjadi Rp 103,89 triliun, dan kelolaan reksadana indeks turun 6,17% menjadi Rp 5,17 triliun. Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menyebut, penurunan nilai dana kelolaan reksadana pasar uang lebih disebabkan aksi perpindahan (switching) dana investasi investor menuju reksadana saham. Hal ini mengingat kondisi pasar modal yang terkoreksi sepanjang bulan Maret justru dijadikan kesempatan emas bagi investor untuk membeli reksadana saham.