Aussie cenderung melemah



JAKARTA. Dollar Australia melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Indeks kepercayaan bisnis Australia yang meningkat, belum mampu mengangkat nilai tukar aussie, sebutan dollar Australia ini.

Pasangan EUR/AUD, Rabu (30/1) pukul 19.15 WIB, menguat 0,87% menjadi 1,29916 dibandingkan sehari sebelumnya. Ini menjadi level tertinggi pasangan valas ini dalam delapan bulan terakhir. Pairing AUD/USD melemah sebesar 0,43% menjadi 1,0430. Sementara, pasangan AUD/JPY naik sebesar 0,22% menjadi 95,24.

Indeks kepercayaan bisnis Australia meningkat ke level 3 pada bulan ini, naik dari level minus 9 pada Desember 2012. Meski data dari dalam negeri Australia bagus, namun belum bisa mendukung kenaikan aussie. Membaiknya ekspektasi konsumen di Jerman mengenai perekonomian negara itu di bulan depan, membuat euro bertenaga, dan sebaliknya pairing-nya melemah.


Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures mengatakan, indeks kepercayaan konsumen Jerman untuk Februari 2013 naik dari 5,7 di Januari menjadi 5,8. Sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Eropa, perkembangan ekonomi negara itu sangat berpengaruh terhadap pergerakan euro.

Pernyataan Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, mengenai prospek perbaikan krisis utang di Uni Eropa pada pekan lalu, masih menjadi katalis kepercayaan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi zona Eropa.

Sementara itu, menurut Kiswoyo Adi Joe, analis senior Investa Saran Mandiri, pasangan AUD/USD sedang masuk fase konsolidasi setelah menanjak cukup tinggi pada, Selasa (29/1), di level 1,0475. Selain itu, para pelaku pasar, kemarin, masih menunggu hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Untuk pasangan AUD/JPY, Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, bilang,  yen Jepang memang saat ini masih diarahkan untuk melemah. Selain itu, data penjualan ritel Jepang di Desember juga turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini