Aussie dan Kiwi Jeblok Terhadap Dolar dan Yen



SYDNEY/WELLINGTON. Dolar Australia dan Selandia Baru akhirnya keok juga. Gempuran akan kekhawatiran bahwa perekonomian kedua negara akan mengalami resesi membuat investor menarik dana pada aset-aset dengan imbal hasil tinggi. Akibatnya, dolar kedua negara bertetangga itu pun mengalami pelemahan terbesar sejak pertengahan 1980.

Pada bulan ini, mata uang Australia dan Selandia Baru melemah terhadap dolar AS dan yen. Pada pukul 13.00 waktu Sydney, dolar Australia melemah 17% pada bulan ini menjadi 66,68 sen AS dari 79,25 pada akhir bulan lalu. Aussie juga melemah 23% terhadap yen menjadi 65,49 yen. Pelemahan tersebut merupakan yang terbesar sejak Aussie diperdagangkan secara bebas pada Desember 1983.

Mata uang New Zealand juga letoi 13% terhadap dolar menjadi 58,57 sen AS. Pelemahan ini juga merupakan tang terbesar sejak 1984. Kiwi juga jeblok 19% terhadap mata uang Jepang menjadi 57,52 yen.


Pelemahan itu terjadi setelah pemangkasan suku bunga acuan di AS, Eropa dan Asia gagal menahan anjloknya harga saham-saham Asia. Selain itu, anjloknya harga komoditas, yang merupakan sokongan ekspor Australia, juga menjadi pemicu pelemahan dolar Negeri Kanguru.

“Meskipun bank-bank sentral di seluruh dunia memangkas tingkat suku bunganya, hal itu tidak akan mencegah terjadinya resesi global. Tren untuk Aussie dan Kiwi akan terus melemah pada beberapa bulan mendatang,” jelas Danica Hampton, currency strategist Bank of New Zealand Ltd di Wellington. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie