JAKARTA. Meski tengah tertatih, aussie pun berhasil manfaatkan celah untuk menguat di hadapan yen.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/5) pukul 17.49 WIB pasangan AUD/JPY ikut terangkat 0,61% di level 79,39 dibanding hari sebelumnya.

Pada rilis pertemuan kebijakan moneter BOJ disampaikan beberapa efek negatif dari penerapan suku bunga negatif BOJ. Pertama, terjadi ketidakpastian di lembaga keuangan, arah kebijakan moneter BOJ semakin sulit dimengerti, terjadi turbulensi pasar dan terciptanya dugaan akan terjadinya lanjutan pelonggaran QE.

Belum lagi data tingkat kepercayaan konsumen Jepang April 2016 yang merosot dari 41,7 ke level 40,8 menambah panjang beban mata uang Negeri Sakura ini. Jejeran faktor tersebut lah yang menjadi beban bagi pergerakan mata uang Negeri Sakura.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengatakan penguatan aussie disebabkan oleh pelemahan yen. "Karena jika menilik dari aussie sendiri, sebenarnya aussie tidak dalam kondisi yang prima," imbuhnya.

Data iklan lapangan kerja Australia yang dirilis ANZ April 2016 tercatat merosot dari 0,1% menjadi minus 0,8%. Belum lagi aussie masih dibayangi oleh tekanan akibat keputusan Reserve Bank of Australia yang memangkas suku bunga sebesar 25 bps dalam pertemuannya beberapa waktu lalu.

“Nyaris tidak ada katalis yang positif bagi AUD hanya saja posisi yen yang lemah secara global memberi ruang aussie unggul,” jelas Wahyudi. Menilik pergerakan Selasa (10/5) kedua mata uang akan minim dukungan data ekonomi dari masing-masing negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie