JAKARTA. Dollar Australia (AUD) berkibar. Aussie menguat karena sokongan data ekonomi China. Mengutip Bloomberg, Kamis (12/6) pukul 17.00 WIB, pasangan EUR/AUD turun 0,35% dibanding hari sebelumnya ke 1,4372. Pasangan AUD/USD naik 0,21% menjadi 0,9403. Sementara AUD/JPY naik 0,15% menjadi 95,9240.

Inflasi China Mei year on year (yoy) 2,5%, lebih tinggi dibanding ekspektasi 2,4%. China akan merilis data produksi industri Juni, yang diprediksi naik dari 8,7% menjadi 8,8%. Ini sentimen positif,  lantaran China adalah mitra dagang utama Australia.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menambahkan, masih ada data negatif, Analis memproyeksi, tingkat tenaga kerja akan bertambah 10.300 orang. Namun, rilis menunjukkan tambahan pengangguran 4.800 orang.

Di sisi lain, data unemployment rate positif. Yakni hanya 5,8% dari proyeksi konsensus 5,9%. Hal ini mengakibatkan Aussie  kembali rebound. Zulfirman bilang, pasangan EUR/AUD bergerak sideways. Pelaku pasar masih mengantisipasi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) pasca pemangkasan suku bunga.

Nizar Hilmy, analis PT Soegee Futures menambahkan, ekonomi Australia dan China sama-sama oke Tapi Bank Sentral Australia (RBA) bisa menaikkan suku bunga lebih dulu dibanding The Fed yang masih harus menuntaskan tapering. Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, menuturkan, meski data pemesanan mesin di Jepang per Mei lebih baik dari estimasi analis, data tersebut cuma berkurang sedikit. Dari proyeksi 11,5% ke 9,1%.

Hari ini, akan ada pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ). Menurut Suluh, BoJ masih tetap menjaga yen melemah untuk mendorong ekspor dan tidak ada data dari Australia. "Minimnya katalis hari ini mendukung penguatan dollar Australia," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana