KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (
ANJT) masih akan berfokus untuk pasar domestik pada tahun ini. Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy mengungkapkan, pihaknya kini terikat kontrak jangka panjang dengan sejumlah perusahaan domestik untuk pemenuhan kebutuhan
Crude Palm Oil (CPO). Untuk itu, kebijakan
Domestic Market Obligation (DMO) pun diyakini dapat dipenuhi oleh perusahaan.
"Adanya penutupan keran ekspor yang dilakukan pemerintah ditahun lalu memberikan gambaran bahwa kebutuhan CPO dan produk turunannya masih sangat tinggi dipasar domestik," ungkap Nopri kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1).
Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Mengalokasikan Capex US$ 45 Juta di Tahun Ini Nopri melanjutkan, potensi pasar domestik kian cerah seiring kebijakan B35 yang akan mulai diterapkan pemerintah pada 1 Februari 2023 mendatang. Implementasi kebijakan ini pun diyakini bakal kian mendorong kebutuhan CPO dari pasar domestik. "(Juga) memberikan peningkatan nilai tambah CPO," jelas Nopri. Kontan mencatat, ANJT mencatat peningkatan produksi CPO sebesar 1,8% dari 200.661 metrik ton (mt) pada kuartal ketiga 2021 menjadi 204.220 mt pada kuartal ketiga 2022. ANJT mencatat laba bersih sebesar US$ 21,0 juta pada kuartal ketiga 2022, turun sebesar US$ 3,7 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$ 24,7 juta pada kuartal ketiga 2021.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Bidik Pertumbuhan Produksi 6% di Tahun 2023 Dipicu oleh peningkatan beban pokok pendapatan pada kuartal ketiga 2022 karena pembelian TBS eksternal yang lebih tinggi dan juga dampak dari kenaikan harga pupuk dan solar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto