KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mengumumkan kinerja operasional dan keuangan kuartal pertama tahun 2022. ANJ mencatatkan laba bersih sebesar US$11 juta, naik 261,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Mengutip keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id pada Senin (9/5), pertumbuhan laba bersih yang signifikan tersebut, didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Faktor ini juga mendorong pertumbuhan EBITDA ANJ pada kuartal pertama, dari semula US$ 12,9 juta, menjadi US$ 23,7 juta pada 2022. Adapun, kenaikan margin EBITDA tercatat naik dari 21,9% menjadi 31,4%.
Baca Juga: Anak Usaha Austindo Nusantara Jaya Bagikan Premi ke 5 Koperasi Petani Sawit Selama kuartal pertama 2022, ANJ memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 173.339 MT. Di mana, perkebunan Papua Barat yang baru mulai masuk tahap produksi komersial di tahun 2020, menyumbang 15% dari total produksi dengan kenaikan produksi hampir 40% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. "Berdasarkan survei lapangan terhadap potensi buah, produksi TBS dari perkebunan Sumatera Utara II dan Kalimantan Barat diperkirakan akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya di 2022," ungkap Direktur Utama ANJ Lucas Kurniawan, dalam keterangannya. Nah, untuk mencapai pertumbuhan positif dalam beberapa tahun ke depan, lanjut Kurniawan, ANJ akan memprioritaskan keseimbangan profil usia tanaman kelapa sawit dengan tetap mempertahankan profitabilitas dan arus kas melalui strategi penanaman kembali (
replanting), terutama di perkebunan Pulau Belitung dan perkebunan Sumatera Utara I. Dia melanjutkan, keberhasilan ANJ di kuartal pertama 2022 juga didukung oleh peningkatan pendapatan dari penjualan tepung sagu dan edamame segar dan beku yang masing-masing meningkat sebesar 78% dan 175%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dia menjelaskan bahwa kinerja positif pada kuartal pertama 2022 ini juga ditopang oleh upaya ANJ membangun fundamental aspek keberlanjutan dan penerapan ESG yang kuat yang dilakukan secara konsisten.
Baca Juga: Prospek Bisnis ANJT Terkerek Harga CPO dan Produktivitas Tanaman Sawitnya Sejak 2012 ANJ telah menjalankan sejumlah proyek mitigasi perubahan iklim yang mengintegrasikan inisiatif ESG dengan strategi bisnis dengan tujuan mengurangi dampak risiko perubahan iklim. Selain itu, ANJ baru saja menyelesaikan road map mencapai net-zero carbon yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030. "Kami berupaya untuk meningkatkan produktivitas melalui inovasi agronomi yang mengutamakan perhatian kepada unsur ramah lingkungan seperti penerapan pupuk organik (kompos) dalam skala lebih besar, setelah sukses menerapkan pupuk organik pada dua perkebunan. Kami juga akan melanjutkan inovasi lainnya seperti fertigasi, teknik penyerbukan dengan bantuan serangga penyerbuk kelapa sawit Elaeidobius kamerunicus, pengelolaan air, serta melakukan transformasi digital," jelas Lucas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .