Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Bidik Produksi CPO 300.000 Metrik Ton pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO) sekitar 300.000 mt di tahun ini. Target tersebut meningkat sekitar 5,7% dibandingkan produksi CPO pada tahun 2023 sebanyak 283.659 metrik ton (mt). 

Direktur Keuangan Austindo Nusantara, Nopri Pitoy, mengungkapkan ANJT optimistis produksi CPO dalam jangka panjang akan terus meningkat, seiring dengan profil usia perkebunan yang masih berada pada usia produksi prima. 

Dengan proyeksi peningkatan produksi CPO pada tahun ini, diharapkan dapat turut mendongkrak kinerja keuangan Austindo Nusantara.


“Kami harapkan akan memperoleh laba. Untuk kuartal I-2024, (kerugian) kami lebih baik, harga juga bagus untuk tahun ini. Tapi terlalu dini untuk estimasikan berapa perolehan labanya,” ujar Nopri, dalam Paparan Publik, Rabu (5/6). 

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ungkap Penyebab Turunnya Kinerja di Kuartal I-2024

Sebagai pengingat, pada kuartal I-2024, ANJT membukukan kerugian sebesar US$ 3,8 juta. Angka ini menurun dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 3,9 juta. 

Sedangkan dari sisi top line, Austindo Nusantara mencatatkan pendapatan sebesar US$ 48,91 juta. Angka ini menurun 4,33% yoy dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 51,12 juta.

 
ANJT Chart by TradingView

Hingga kuartal pertama lalu, kinerja operasional ANJT juga masih mengalami penurunan.  ANJT tercatat memproduksi 173.226 mt Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan inti pada kuartal I 2024, menurun 7,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Produksi CPO juga tercatat menurun 5,7% yoy menjadi 56.601 mt, dibandingkan 60.051 mt pada posisi yang sama tahun lalu. Sementara untuk produksi Palm Kernel (PK), menurun 0,5% yoy ke angka 11,454 mt.

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Siapkan Capex US$ 36,8 Juta Sepanjang Tahun 2024

Investor Relations & Business Development Manager ANJT Gilang Rakasiw menambahkan, dengan berbagai upaya penanggulangan atas faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produksi di tahun ini, ANJT berhasil mengejar ketertinggalan produksi TBS di bulan April 2024. 

“Sehingga produksi TBS selama periode Januari – April 2024 telah mendekati tingkat produksi di periode yang sama tahun lalu,” tambahnya. 

Untuk mendukung target produksi tersebut, tahun ini ANJT menganggarkan belanja modal sebesar US$ 36,8 juta. 

Sebagian besar belanja modal ini dialokasikan untuk mendanai beberapa program yang mendukung peningkatan produktivitas perusahaan, meliputi program penanaman kembali (replanting) di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatra Utara I,kompensasi lahan di perkebunan ANJT di Sumatra Selatan, laterisasi jalan, perumahan karyawan dan pembangkit listrik untuk pabrik di perkebunan Papua Barat Daya serta proyek peninggian dan penguatan tanggul sungai di perkebunan Sumatra Utara II untuk penanggulangan banjir.

Baca Juga: Barisan Saham Ini Anjlok Usai Turun ke Papan Pengembangan, Cek Rekomendasi Berikut

Hingga Maret lalu, serapan capex dinilai masih on track. ANJT secara total udah merealisasikan 16,4% dari dana capex yang sudah ditargetkan tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli