Australia ancam boikot Piala Dunia 2018 di Rusia



KONTAN.CO.ID - SIDNEY. Pemerintah Australia berencana memboikot Piala Dunia 2018 yang akan dilangsungkan di Rusia, bulan Juni mendatang.

Mengutip Reuters, Selasa (27/3), setelah mengusir dua diplomat Rusia, pemerintah Australia mempertimbangkan dengan serius untuk tidak turut serta dalam perhelatan sepak bola terbesar di dunia itu.

“Ada berbagai pilihan tindakan lebih lanjut yang bisa diambil. Boikot Piala Dunia adalah salah satu tindakan lebih lanjut yang bisa diambil," ujar Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia.


Namun, federasi sepak bola Australia atau Football Federation Australia (FFA) tidak mempertimbangkan untuk melakukan boikot. Melalui pernyataan resminya, FFA mengungkapkan sejauh ini semua negara yang sudah lolos babak kualifikasi, termasuk Inggris dan Australia akan turut serta dalam FIFA World Cup 2018.

Mengutip The Sun, Senin (26/3), pemerintah Inggris sebelumnya menyerukan agar negara-negara yang menjadi sekutunya memboikot Piala Dunia yang diselenggarakan di Rusia.

Beberapa pejabat dari Polandia, Islandia, Denmark, Swedia dan Jepang juga mempertimbangkan hal serupa. Bahkan, Presiden Polandia, Andrzej Duda, menjadi pemimpin pertama setelah Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang menyatakan tidak akan hadir dalam upacara pembukaan Piala Dunia 2018.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson juga mendesak Pangeran William untuk tidak hadir saat upacara pembukaan di Moskow bulan Juni nanti.

"Adalah hak kami untuk tidak memberikan bantuan kepada Putin yang menyalahgunakan Piala Dunia untuk pencitraan dirinya," ujar Johnson, dilansir dari The Sun.

Menanggapi beberapa keinginan boikot ini, Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter mengungkapkan kekecewaannya. Melalui akun twitternya, Blatter menyerukan agar event Piala Dunia dijauhkan dari hingar bingar politik dan bahwasannya segala upaya untuk memboikot event ini adalah sesuatu yang salah.

"Maka dari itu jangan boikot! Mari mainkan permainan ini dalam nuansa kedamaian dan demi perdamaian," ungkap Blatter dalam Twitter.

Editor: Sofyan Hidayat