KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia terancam berkurang akibat rencana penerapan carbon border adjustment mechanism (CBAM) atau pengenaan tarif barang impor yang tinggi emisi karbon di Australia. CBAM adalah pengurangan emisi karbon dengan menambah tarif atau pajak bea masuk terhadap barang impor ke Uni Eropa (UE). CBAM akan mulai diberlakukan pada 2026 terhadap lima produk utama, termasuk besi dan baja sebagai salah satu produk unggulan Indonesia di pasar UE. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyampaikan, beberapa produk yang rentan terdampak CBAM salah satunya adalah baja, aluminium, pupuk, yang mana produk tersebut banyak yang belum memiliki sertifikasi karbon.
Australia Bakal Batasi Produk Karbon, Potensi Ekspor Indonesia Mulai Terancam
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia terancam berkurang akibat rencana penerapan carbon border adjustment mechanism (CBAM) atau pengenaan tarif barang impor yang tinggi emisi karbon di Australia. CBAM adalah pengurangan emisi karbon dengan menambah tarif atau pajak bea masuk terhadap barang impor ke Uni Eropa (UE). CBAM akan mulai diberlakukan pada 2026 terhadap lima produk utama, termasuk besi dan baja sebagai salah satu produk unggulan Indonesia di pasar UE. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyampaikan, beberapa produk yang rentan terdampak CBAM salah satunya adalah baja, aluminium, pupuk, yang mana produk tersebut banyak yang belum memiliki sertifikasi karbon.