Australia dan China memanas, ekspor daging sapi dari negeri Kanguru terdampak



KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Australia telah menurunkan perkiraan ekspor daging sapi ke China yang merupakan pembeli terbesarnya sebesar 1,5% untuk musim 2020/21. Hal ini seiring dengan hubungan perdagangan kedua negara yang memburuk. 

Biro Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan Pertanian dan Sumberdaya Australia (ABARES) memperkirakan China hanya akan membeli sebanyak 227.000 ton daging sapi hingga 30 Juni 2021. Menyusut hingga 30% dibanding tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Terkait wabah corona di Beijing, China setop impor salmon dari Eropa


Perkiraan yang lebih rendah datang setelah China pada bulan Mei menangguhkan ekspor untuk empat eksportir daging sapi terbesar di Australia. Sumber-sumber pemerintah Australia mengatakan ketegangan bilateral baru-baru ini kemungkinan ada di balik penangguhan tersebut.

Masalah pelabelan juga dikutip oleh Beijing ketika perusahaan yang sama dan dua lainnya kehilangan lisensi untuk mengirimkan daging sapi ke Cina pada 2017 selama beberapa bulan. Hubungan Australia-Cina memburuk setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul virus corona baru.

Baca Juga: Angka Penularan Melonjak, China Siaga Hadapi Wabah Corona Jilid Dua

Sementara itu, ABARES mengatakan ekspor gandum Australia akan melonjak menjadi 16,5 juta ton selama musim 2020/21. ABARES minggu lalu menaikkan perkiraan untuk produksi gandum sebesar 25% karena kekeringan tiga tahun yang melumpuhkan akhirnya berakhir. 

Australia adalah salah satu dari 10 eksportir biji-bijian utama dunia, yang biasanya menyumbang sekitar 2% untuk produk domestik bruto negara tersebut.

Editor: Handoyo .