JAKARTA. Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia bekerjasama untuk membangun sistem kesehatan hewan. Kerjasama ini didanai oleh AusAID dengan total dana yang digelontorkan sebesar A$ 22 juta.Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti mengungkapkan, dalam kerjasama ini nantinya Indonesia dan Australia akan melakukan kerjasama penanggulangan penyakit hewan. "Terutama untuk penyakit rabies, antraks, flu burung dan brucellosis," ujarnya sesuai menerima Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Joe Ludwig Kamis (9/3).Ia menambahkan, kerjasama mencakup tiga hal. Pertama, penguatan struktur dan fungsi koordinasi di bidang kesehatan hewan nasional, kedua penguatan sistem manajemen informasi, kemampuan laboratorium dan fungsi karantina. Ketiga, "Pelayanan kesehatan hewan nasional di tingkat daerah," tambah Bayu.Bayu bilang, kerjasama ini akan berlangsung selama empat tahun dan akan berakhir pada tahun 2014 nanti. Dengan adanya kerjasama ini, Bayu bilang Indonesia dan Australia sepakat untuk melakukan kerjasama dalam jangka panjang. Catatan saja, Indonesia mengimpor beberapa komoditi pertanian dari Australia seperti daging sapi, susu, gula, dan gandum. Sementara Australia banyak mengimpor komoditi hortikultura seperti manggis, nanas, dan sayur-sayuran.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Australia dan Indonesia bekerjasama atasi penyakit hewan
JAKARTA. Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia bekerjasama untuk membangun sistem kesehatan hewan. Kerjasama ini didanai oleh AusAID dengan total dana yang digelontorkan sebesar A$ 22 juta.Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti mengungkapkan, dalam kerjasama ini nantinya Indonesia dan Australia akan melakukan kerjasama penanggulangan penyakit hewan. "Terutama untuk penyakit rabies, antraks, flu burung dan brucellosis," ujarnya sesuai menerima Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Joe Ludwig Kamis (9/3).Ia menambahkan, kerjasama mencakup tiga hal. Pertama, penguatan struktur dan fungsi koordinasi di bidang kesehatan hewan nasional, kedua penguatan sistem manajemen informasi, kemampuan laboratorium dan fungsi karantina. Ketiga, "Pelayanan kesehatan hewan nasional di tingkat daerah," tambah Bayu.Bayu bilang, kerjasama ini akan berlangsung selama empat tahun dan akan berakhir pada tahun 2014 nanti. Dengan adanya kerjasama ini, Bayu bilang Indonesia dan Australia sepakat untuk melakukan kerjasama dalam jangka panjang. Catatan saja, Indonesia mengimpor beberapa komoditi pertanian dari Australia seperti daging sapi, susu, gula, dan gandum. Sementara Australia banyak mengimpor komoditi hortikultura seperti manggis, nanas, dan sayur-sayuran.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News