Australia Diprediksi akan Pesan Lima Unit Kapal Selam Kelas Virginia dari AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Australia diprediksi akan memesan lima unit kapal selam kelas Virginia dari AS yang bertenaga nuklir melalui pakta AUKUS. Namun, langkah ini mungkin baru akan terjadi pada periode tahun 2030-an.

Kepada Reuters, pejabat AS yang berbicara secara anonim mengatakan bahwa Washington akan mengerahkan beberapa kapal selam di Australia Barat sekitar tahun 2027. 

Pada awal tahun 2030-an, Australia akan membeli 3 kapal selam kelas Virginia dan memiliki opsi untuk membeli dua lagi.


Baca Juga: Aliansi AUKUS Kembali Bergerak, Kini Siapkan Persenjataan Hipersonik

Sejauh ini Australia sudah memiliki armada kapal selam yang berisi enam kapal selam kelas Collins bertenaga konvensional yang kerjanya akan diperpanjang hingga 2036.

Kelima kapal selam bertenaga nuklir yang berpotensi dipesan sepertinya disiapkan untuk menggantikan armada Collins yang akan menua. Kapal selam nuklir dapat bertahan di bawah air lebih lama daripada kapal selam konvensional dan lebih sulit dideteksi.

Aliansi AUKUS

Di bawah pakta AUKUS tahun 2021, yang diikuti Australia, Inggris, dan AS, Washington dan London sepakat untuk memberi Canberra teknologi dan kemampuan untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir.

Keputusan itu diambil dengan alasan Australia harus bersiap melawan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh China di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Australia Segera Boyong Sistem Rudal HIMARS Senilai US$385 Juta dari AS

Selama lima tahun ke depan, pekerja Australia akan datang ke galangan kapal selam AS untuk mengamati dan berlatih segala hal terkait kapal selam nuklir.

Tidak hanya menguntungkan Australia, pelatihan ini juga akan secara langsung menguntungkan produksi kapal selam AS yang dilanda kekurangan tenaga kerja.

Kehadiran AUKUS telah membuat Kongres AS didesak untuk segera menyusun aturan hukum baru terkait transfer teknologi untuk propulsi nuklir dan sistem sonar yang akan digunakan pada kapal selam nuklir baru Australia nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News