Australia kembali menggunting suku bunga 0,25%



SYDNEY. Bank Sentral Australia (RBA) hari ini (6/12) kembali menggunting suku bunga acuan. Bunga patokan Australia dipangkas 0,25% menjadi 4,25%.

RBA mengklaim, keputusan tersebut menjadi tameng atas krisis Eropa dan Amerika yang semakin mengkhawatirkan. Sebagai negara pengekspor komoditas, Australia memperkirakan tahun depan nilai ekspornya akan turun.

"Pemotongan suku bunga mencerminkan kepedulian kami atas krisis yang terjadi," jelas Gubernur RBA Glenn Stevens. Ini adalah bulan kedua Australia menggunting tingkat bunga acuan.


Langkah RBA ini diyakini sebagai pelonggaran back to back yang pertama sejak 2009 silam. 13 ekonomi dari 25 ekonom yang disurvei Bloomberg sudah menghitung kemungkinan ini sedangkan sisanya memperkirakan tak ada perubahan.

Australia bergabung dengan negara-negara lainnya seperti Indonesia, Thailand, Brasil dan ECB yang memangkas suku bunga. Pelonggaran ditempuh untuk meningkatkan kepercayaan dan tingkat permintaan produksi.

"Pasar keuangan telah mengalami turbulensi yang cukup besar. Kondisi keuangan ini telah menjadi lebih sulit, terutama di Eropa," ujar Stevens.

Setelah keputusan ini, dollar Australia melemah ke US$ 1,0198 pada pukul 2:39 dari US$ 1,0234 sebelumnya.

Editor: