Australia Melarang Ekspor Alumina ke Rusia



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pemerintah Australia menyatakan, Australia telah memberlakukan larangan atas ekspor alumina dan bijih aluminium, termasuk bauksit ke Rusia. Kebijakan ini sebagai bagian dari sanksi berkelanjutan terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Mengutip Reuters, Minggu (20/3), dalam pernyataan bersama dari beberapa kementerian, termasuk perdana menteri, Australia menyatakan larangan ekspor alumina ini akan membatasi kapasitas Rusia untuk memproduksi aluminium, yang merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Rusia.

"Hampir 20% kebutuhan alumina Rusia bergantung pada Australia," jelas pemerintah Australia dalam pernyataan bersama.


"Pemerintah akan bekerjasama dengan eksportir dan lembaga tertinggi yang akan terpengaruh oleh larangan untuk menemukan pasar baru dan memperluas pasar yang ada," kata pernyataan itu. 

Raksasa pertambangan Anglo-Australia Rio Tinto memiliki 80% saham di Queensland Alumina Ltd (QAL) dalam usaha patungan dengan Rusal International PJSC Rusia, produsen aluminium terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Australia Beri Sanksi Dua Miliarder Rusia yang Terkait Industri Pertambangan

Pekan lalu, Australia memberlakukan sanksi terhadap dua pengusaha Rusia yang terkait dengan industri pertambangannya, salah satunya miliarder Oleg Deripaska yang memegang saham di QAL.

Sejauh ini, Australia telah memberlakukan total 476 sanksi terhadap 443 individu, termasuk pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan 33 entitas, termasuk sebagian besar sektor perbankan Rusia dan semua entitas yang bertanggung jawab atas utang negara, kata pernyataan itu.

Pemerintah juga mengatakan akan menyumbangkan setidaknya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Produsen batubara Australia telah dibombardir dengan permintaan pasokan selama beberapa minggu terakhir dari Ukraina dan negara-negara lain seperti Polandia yang telah bergantung pada pasokan Rusia.

"Pemerintah Australia telah bekerja sama dengan industri batubara Australia untuk mendapatkan pasokan," kata pernyataan itu.

Whitehaven Coal dengan cepat mengatur pengiriman, dan Pemerintah sekarang bekerja dengan perusahaan dan Pemerintah Ukraina dan Polandia untuk mengirimkan pasokan secepat mungkin, kata pernyataan itu.

Pemerintah juga menjanjikan peralatan militer tambahan dan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.

Editor: Herlina Kartika Dewi