Australia membeli vaksin Pfizer dari Polandia saat infeksi COVID-19 melonjak



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia telah membeli sekitar 1 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer dari Polandia untuk menambah upaya inokulasi di Sydney dan negara bagian yang menerapkan penguncian di tengah penambahan infeksi baru.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada hari Minggu bahwa vaksin tambahan akan segera tiba dan lebih dari setengahnya akan diarahkan ke anak berusia 20 hingga 39 tahun di New South Wales, ketika negara bagian itu melaporkan peningkatan terbesar kedua dalam infeksi menular lokal. 

Morrison telah berada di bawah tekanan karena peluncuran vaksin yang lamban, dengan hanya sekitar 24% warga Australia di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh karena pasokan dari Pfizer, yang dipandang sebagai inokulasi pilihan untuk orang muda, tetap kekurangan stok.


Baca Juga: Tekan penyebaran varian Delta, ini yang dilakukan negara di kawasan Asia Pasifik

"Kami telah melihat jumlah kasus itu meningkat di Sydney dan New South Wales setiap hari dan itu sangat mengkhawatirkan," kata Morrison pada konferensi pers di Canberra.

"Kami harus menurunkan angka-angka itu ... Anda membutuhkan lebih banyak vaksin dari kami. Lebih banyak vaksin sedang dalam perjalanan. Mereka akan ada di sana minggu ini, jadi saya membutuhkan warga Sydney untuk tinggal di rumah sehingga kami dapat mengalahkan hal ini," terangnya.

New South Wales, negara bagian terpadat, melaporkan 415 kasus COVID-19 baru yang didapat secara lokal pada hari Minggu, peningkatan terbesar kedua setelah rekor hari sebelumnya 466.

Dari dosis baru, 530.000 akan diprioritaskan untuk pengiriman ekspres selama minggu mendatang ke 12 wilayah pemerintah daerah Sydney yang lebih besar setelah mereka tiba di Australia pada Minggu malam, kata Morrison. Sisanya 470.340 akan didistribusikan per kapita ke negara bagian dan teritori lain untuk mempercepat inokulasi kelompok usia yang lebih muda.

Selanjutnya: Epidemilolog: Roadmap hidup berdampingan dengan corona tak bisa lupakan 3T dan 5M

Editor: Handoyo .