JAKARTA. Para pecandu kopi dunia tak cuma kenal kopi luwak, kopi lampung, atau kopi toraja. Ternyata sebagian dari mereka suka menyeduh kopi asal Pangalengan, Jawa Barat. Buktinya, hingga setengah tahun ke depan sudah ada importir Australia yang memesan 90 ton kopi arabika asal daerah pegunungan di selatan Bandung itu. Direktur Utama PT Morning Glory Coffee, Nathanael Charis, mengungkapkan hal itu kemarin (7/9). "Bulan ini saja kami menyanggupi untuk mengirimkan satu kontainer berisi 30 ton kopi arabika ke Australia," kata dia. Morning Glory merupakan perusahaan pengolahan kopi (coffee roastery) di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan bahan baku kopi dari para petani di Pangalengan, Jawa Barat. Para petani di sana mengolah sekitar 1.000 hektare lahan kopi arabika produktif. Saat ini produksi mereka mencapai 20 ton per bulan, senilai kurang lebih Rp 600 juta.
Australia Minati Kopi Pangalengan
JAKARTA. Para pecandu kopi dunia tak cuma kenal kopi luwak, kopi lampung, atau kopi toraja. Ternyata sebagian dari mereka suka menyeduh kopi asal Pangalengan, Jawa Barat. Buktinya, hingga setengah tahun ke depan sudah ada importir Australia yang memesan 90 ton kopi arabika asal daerah pegunungan di selatan Bandung itu. Direktur Utama PT Morning Glory Coffee, Nathanael Charis, mengungkapkan hal itu kemarin (7/9). "Bulan ini saja kami menyanggupi untuk mengirimkan satu kontainer berisi 30 ton kopi arabika ke Australia," kata dia. Morning Glory merupakan perusahaan pengolahan kopi (coffee roastery) di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan bahan baku kopi dari para petani di Pangalengan, Jawa Barat. Para petani di sana mengolah sekitar 1.000 hektare lahan kopi arabika produktif. Saat ini produksi mereka mencapai 20 ton per bulan, senilai kurang lebih Rp 600 juta.