Australia Segera Boyong Sistem Rudal HIMARS Senilai US$385 Juta dari AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Luar Negeri AS akhirnya memberi persetujuan terkait penjualan sistem peluncur roket ke Australia, Reuters melaporkan pada Kamis (26/5).

Melalui persetujuan ini, Australia akan segera memboyong Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan peralatan terkait lainnya dengan nilai mencapai US$385 juta.

Persetujuan ini didapat tidak lepas dari tekad Australia untuk meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik.


Australia semakin berani meningkatkan pengeluaran pertahanannya selama beberapa tahun terakhir didorong oleh tingginya aktivitas China di kawasan.

Baca Juga: Respons Rudal Korea Utara, AS dan Jepang Terbangkan Jet Tempur di Atas Laut Jepang

Tahun lalu Australia juga telah bergabung dalam aliansi pertahanan AUKUS bersama Inggris dan AS, yang program pertamanya adalah membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Kali ini, Pentagon mengatakan bahwa Australia telah mengajukan pembelian untuk 20 unit HIMARS dan peralatan lainnya. Kontraktor utama dari program ini adalah Lockheed Martin, L3Harris Corp, dan Chelton Inc.

Belum dikabarkan kapan proses penjualan serta produksi sistem HIMARS ke Australia ini akan dilakukan.

Baca Juga: Hadiri World Economic Forum, Ukraina Akui Sangat Membutuhkan Sistem Roket

Pada hari Selasa (24/5) AS juga menyetujui beberapa penjualan senjata senilai US$3,1 miliar kepada sekutu mereka, seperti helikopter ke Mesir dan rudal ke Belanda.

Mengutip Reuters, AS akan menjual helikopter CH-47F Chinook dan peralatan terkait ke Mesir dengan perkiraan biaya US$2,6 miliar. Mesir telah meminta 23 unit helikopter tersebut. Boeing Helicopter Co. akan menjadi kontraktor utama program ini.

Sementara Belanda menambah pesanan untuk Rudal Taktis AIM-9X Blok II dan Rudal Taktis AIM-9X Blok II+. Rudal ini akan diproduksi oleh Raytheon dan memiliki nilai perkiraan total US$ 117 juta.