SYDNEY. Di luar prediksi, Australia membukukan defisit neraca perdagangan pada Febuari lalu. Rupa-rupanya dua musibah alam besar yang melanda Negeri Kanguru itu memukul tingkat ekspor Australia. Berdasarkan data terakhir, defisit neraca perdagangan berada di posisi A$ 205 juta atau US$ 212 juta. Ini merupakan defisit pertama dalam 11 bulan terakhir. Sementara, analis memperkirakan neraca perdagangan akan surplus dengan nilai mendekati A$ 950 juta. Seperti yang diketahui, negara bagian Queensland dan Victoria terkena serangan banjir dan angin puyuh pada Januari dan Febuari. Padahal, dua negara bagian itu merupakan dua kawasan yang sangat kaya. Sebagai hasilnya, ada penurunan pengiriman logam dan mineral sehingga menyeret penurunan tingkat ekspor sebesar 8%. Secara keseluruhan, tingkat ekspor Australia turun 2% pada Febuari lalu menjadi A$ 22,8 miliar. Sedangkan tingkat impor naik 5% menjadi A$ 23 miliar.
Australia tersengat defisit neraca perdagangan!
SYDNEY. Di luar prediksi, Australia membukukan defisit neraca perdagangan pada Febuari lalu. Rupa-rupanya dua musibah alam besar yang melanda Negeri Kanguru itu memukul tingkat ekspor Australia. Berdasarkan data terakhir, defisit neraca perdagangan berada di posisi A$ 205 juta atau US$ 212 juta. Ini merupakan defisit pertama dalam 11 bulan terakhir. Sementara, analis memperkirakan neraca perdagangan akan surplus dengan nilai mendekati A$ 950 juta. Seperti yang diketahui, negara bagian Queensland dan Victoria terkena serangan banjir dan angin puyuh pada Januari dan Febuari. Padahal, dua negara bagian itu merupakan dua kawasan yang sangat kaya. Sebagai hasilnya, ada penurunan pengiriman logam dan mineral sehingga menyeret penurunan tingkat ekspor sebesar 8%. Secara keseluruhan, tingkat ekspor Australia turun 2% pada Febuari lalu menjadi A$ 22,8 miliar. Sedangkan tingkat impor naik 5% menjadi A$ 23 miliar.