AUTO miliki peluang di pasar otomotif yang tumbuh



JAKARTA. Banyak tantangan yang dihadapi tahun ini, baik dari sisi makro ekonomi atau pun kondisi politik. Namun, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) optimistis mampu menjaga posisi top line atau mendulang pendapatan positif tahun ini.

Robby Sani, Direktur AUTO bilang, kinerja perusahaannya selama ini dipengaruhi pertumbuhan penjualan baik sepeda motor atau pun mobil. Meski pertumbuhannya mulai melambat dibandingkan periode sebelumnya, namun dua jenis kendaraan itu diproyeksikan tetap tumbuh tahun ini.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) bilang, penjualan sepeda motor 2014 diperkirakan naik 8% menjadi 8 juta unit. Sementara, berdasarkan data Gabungan Industri  Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil tahun ini diproyeksikan naik 8% menjadi 1,3 juta unit.


"Jadi, kami targetkan pertumbuhannya bisa lebih tinggi atau minimal sejalan dengan dua angka itu," ujar Robby kepada KONTAN, (29/1). Dari sisi permintaan, setidaknya optimisme itu didasari hasil ekspansi AUTO sepanjang tahun lalu.

Sebagaimana yang diketahui sebelumnya, pertengahan tahun lalu, manajemen menambah kapasitas anak usaha, PT Toyoda Gosei Systems Indonesia, yang merupakan perusahaan hasil patungan antara AUTO dan Toyoda Gosei Co.Ltd.

AUTO bahkan sudah menyiapkan dana Rp 179 miliar untuk menambah kapasitas pabrik komponen mobil tersebut. Ada dua bagian yang ditambah, yakni kapasitas produksi setir mobil dinaikkan 1,5 kali lipat dari kapasitas saat ini sebanyak 800.000 unit per tahun.

Selain itu, perusahaan juga menambah kapasitas produksi airbag lima kali lipat dari sekarang 1,5 juta unit per tahun. Yang paling baru, AUTO menggandeng perusahaan Jepang, Metal Art untuk mendirikan perusahaan bernama PT Metal Art Astra Indonesia.

Kelak pabrik senilai US$ 45,3 juta milik Metal Art akan memproduksi forging parts untuk mobil seperti crankshaft, gears, dan connecting rod. Pabrik ini mulai dibangun pada September lalu dan diharapkan bisa mulai beroperasi mulai pertengahan tahun ini.

Tentunya, semua penambahan kapasitas produksi itu bisa mendongkrak pendapatan AUTO. Sayang, Robby masih enggan merinci realisasi pendapatan full year 2013. Tapi sekadar mengingatkan, kuartal III 2013 lalu manajemen membukukan total penjualannya Rp 7,6 triliun.

"Dan kami kejar supaya tetap positif, karena jika lebih rendah dari proyeksi dua asosiasi itu artinya kami ketinggalan," pungkas Robby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri