JAKARTA. Meski penjualan mobil diprediksi sedikit lesu akibat kenaikan suku bunga kredit, namun distributor mobil Auto2000 optimistis bisa menjual 330.000 unit kendaraan tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Auto2000 gencar membuka gerai baru.

Chief Executive Auto2000, Suparno Djasmin menuturkan, saat ini distributor resmi Toyota ini telah memiliki 171 gerai di seluruh Indonesia. Nah, "Sampai akhir tahun ini, kami targetkan bisa mencapai 175 outlet-177 outlet. Kami akan bangun sekitar 4 outlet-6 outlet lagi di Denpasar, Jakarta, dan Kalimantan," ujarnya, Kamis (3/10).

Yang terbaru, kemarin Auto2000 membuka gerai baru di Alam Sutera Serpong yang menjadi gerai ke-171 milik perusahaan itu. Pembukaan gerai baru ini diharapkan mampu menopang target penjualan Auto2000 tahun ini.

Sementara itu, akibat pelemahan nilai tukar rupiah, PT Toyota Astra Motor (TAM) dan Auto2000 sepakat untuk menyesuaikan harga jual mobil Toyota.

Direktur Pemasaran PT TAM Rahmat Samulo bilang, kenaikan harga jual mobil berlaku mulai Oktober 2013. "Kami menaikkan harga sekitar Rp 2 juta untuk Fortuner, Rush, Avanza, dan Innova. Kenaikan harga ini hanya sekitar 1% dari harga jual," katanya, Kamis (3/10).

Meski begitu, TAM tidak menaikkan harga jual seluruh produknya. Buktinya, perusahaan itu tidak menaikkan harga mobil murah, yakni Toyota Agya.

Seperti diketahui, harga jual Toyota Agya dibanderol mulai Rp 99 juta per unit. "Harga Agya tetap sama seperti saat diluncurkan. Saat ini, yang digemari adalah tipe menengah, yakni tipe G atau high grade," kata Rahmat.

Rahmat bilang, saat ini, penjualan Agya untuk wilayah Jabodetabek hanya sekitar 30% dari total target penjualan. Menurutnya, mobil murah yang baru bisa diproduksi sebanyak 15.000 unit pada tahun ini lebih banyak dipasarkan di luar Jabodetabek.

Suparno bilang, hingga Agustus 2013, Auto2000 sudah menjual 250.000 unit mobil Toyota. Kendati sudah sepakat menaikkan harga jual kendaraan, namun ia optimistis perusahaan bisa mencapai target penjualan mobil yang dipatok tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi