Autocomp tambah pabrik kabel otomotif



JEPARA. Perusahaan komponen otomotif asal Jepang, PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) telah meresmikan pendirian pabrik baru bulan April 2015 lalu. Pabrik tersebut merupakan yang ketiga dan berdiri di Jepara, Jawa Tengah.

Untuk pabrik baru ini, anak usaha Yazaki Corporation ini memproduksi komponen wiring harness atau kabel untuk industri otomotif. Guna membangun pabrik anyar ini, Semarang Autocomp menginvestasikan US$ 58,2 juta.

Masafumi Kurita, Presiden Direktur Semarang Autocomp menjelaskan, khusus untuk pabrik terbaru ini, SAMI menyiapkan kapasitas terpasang sebesar 3,2 juta pieces wiring harness per tahun. Dia mengklaim, 90% bahan baku produksi kabel berasal dari domestik dan hanya mengimpor 10% bahan baku produksi.


Areal pabrik SAMI di Jepara menempati lahan seluas  total 93.670 meter persegi (m²). Dari total luas area tersebut, area khusus produksi seluas 17.600 m². SAMI  juga masih menyisakan lahan 19.400 m² yang belum dimanfaatkan.

Ada rencana, lahan yang tersisa untuk memperluas pabrik dalam rentang waktu dua tahun ke depan. "saya belum bisa beritahukan, karena semua masih tahap rencana," kata Kurita, Senin (22/6).

Kurita menyatakan,  pabrik anyar ini disiapkan untuk memproduksi komponen otomotif. Target utamanya adalah pasar luar negeri. "Pabrik kami di Jepara memang kami fokuskan untuk memenuhi ekspor," jelasnya.

Menurutnya, sekitar 76% produknya untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, sementara 24% menyasar pasar dalam negeri. Dari sisi tujuan ekspor, sasaran utama SAMI adalah pasar Jepang yang ditargetkan menyerap 51,8% ekspornya. Amerika Serikat akan menopang 21,10%, Australia dan negara lainnya menopang 3%.

Dia berharap kinerja ekspornya akan terus meningkat. Sayang, dia tak menjelaskan nilai target ekspor yang dibidik tahun ini. Dia hanya menyatakan bahwa dengan penambahan pabrik baru ini, SAMI bisa mengejar pertumbuhan bisnis dobel digit.

Di dalam negeri, SAMI juga memasok kabel otomotif ke sejumlah perusahaan perakitan otomotif. Pelanggan SAMI di dalam negeri antara lain adalah Daihatsu yang menyerap penjualan sekitar 56,90%, Toyota menyerap 23,10%, Hino menopang 6,10%, Honda menyokong 7,10%, Suzuki  membeli 2,50%, Isuzu menyerap 2,50% dan ke pabrikan otomotif lain sebesar 1,5%.

Kendati penjualan otomotif di dalam negeri sedang lesu, Kurita mengaku tidak terlalu mengkhawatirkannya karena mayoritas pelanggannya berada di pasar ekspor. Jadi, meski pasar dalam negeri sedang lesu, dampaknya bisa tertutup oleh penjualan ekspor perusahaan tersebut. "Kami berorientasi ekspor bukan pasar domestik," terang Kurita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto