KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti keamanan di Avast sebagai program anti virus, memperkirakan akan ada kejahatan siber baru selain kejahatan siber yang sudah ada sebelumnya pada 2018, seperti serangan siber dengan program artificial intelligence (AI). Avast juga perkirakan peningkatan serangan massal, serangan ransomeware, serangan terhadap perangkat Internet of Things (IoT), malware cryptomining dan serangan terhadap layanan yang dibangun dengan Blockchain. Laporan Avast juga mengindikasikan potensi serangan rantai pasokan tingkat tinggi akan muncul, dan peningkatan serangan dari fileless malware, pelanggaran data dan serangan pada perangkat mobile, misalnya trojan perbankan. “Semakin bertambahnya kerangka pembelajaran mesin yang open source, ditambah dengan penurunan harga perangkat keras yang signifikan, penjahat siber kian memiliki peluang untuk menggunakan kerangka pembelajaran mesin untuk menyusup melewati algoritma pembelajaran mesin yang dikembangkan perusahaan keamanan,” kata Ondrej Vlcek, CTO & EVP, Avast dalam siaran pers, Senin (29/1).
Avast: Serangan siber pada artificial intelligence bakal marak di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti keamanan di Avast sebagai program anti virus, memperkirakan akan ada kejahatan siber baru selain kejahatan siber yang sudah ada sebelumnya pada 2018, seperti serangan siber dengan program artificial intelligence (AI). Avast juga perkirakan peningkatan serangan massal, serangan ransomeware, serangan terhadap perangkat Internet of Things (IoT), malware cryptomining dan serangan terhadap layanan yang dibangun dengan Blockchain. Laporan Avast juga mengindikasikan potensi serangan rantai pasokan tingkat tinggi akan muncul, dan peningkatan serangan dari fileless malware, pelanggaran data dan serangan pada perangkat mobile, misalnya trojan perbankan. “Semakin bertambahnya kerangka pembelajaran mesin yang open source, ditambah dengan penurunan harga perangkat keras yang signifikan, penjahat siber kian memiliki peluang untuk menggunakan kerangka pembelajaran mesin untuk menyusup melewati algoritma pembelajaran mesin yang dikembangkan perusahaan keamanan,” kata Ondrej Vlcek, CTO & EVP, Avast dalam siaran pers, Senin (29/1).