Avrist fokus pada reksadana berbasis saham tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer investasi meneropong prospek reksadana saham akan lebih cemerlang dari pada reksadana pendapatan tetap.

Jadi, meski dana kelolaan reksadana saham sepanjang 2017 pertumbuhannya masih berada di bawah reksadana pendapatan tetap, manajer investasi proyeksikan kondisi tersebut bisa berbalik.

Berdasarkan data dari Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana saham tumbuh 9,21% menjadi Rp 128,92 triliun. Sedangkan, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap lebih besar pertumbuhannya, 62,12%.


Tahun ini, PT Avrist Asset Management akan fokus memasarkan reksadana saham dan reksadana berbasis saham atau indeks.

Direktur PT Avrist Asset Management Hanif Mantiq melihat prospek pasar saham lebih bergairah di tahun ini. "Diperkirakan pasar saham akan tumbuh diatas 10% atau menembus level 7.000," ujarnya, Rabu (17/1).

Saat ini produk reksadana saham yang ingin Avrist kembangkan adalah reksadana saham Avrist Ada Saham Blue Safir. Reksadana yang meluncur sejak April 2017 ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 336 miliar.

Selain itu, Avrist pada Desember 2016 meluncurkan reksadana berbasis saham atau indeks bertajuk Avrist IDX 30. Reksadana yang baru gencar dipasarkan pada tahun ini memiliki dana kelolaan Rp 10,5 miliar. Hanif memproyeksikan dana kelolaan reksadana indeks ini bisa capai Rp 100 miliar - Rp 200 miliar di tahun ini.

Per Desember 2017 reksadana saham yang dikelola PT Avrist Asset Management mencapai Rp 569 miliar atau sebesar 26% dari total dana kelolaan yang mencapai Rp 2,15 triliun.

Hanif menargetkan di 2018 dana kelolaan reksadana saham PT Avrist Asset Management bisa tumbuh dua kali lipat menjadi sekitar Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto