Avrist Incar BPD untuk Perluasan Pasar



JAKARTA. PT Avrist Assurance tampak makin serius menggenjot pendapatan premi bancassurance. Selain mengincar bank umum sebagai mitra bisnis, Avrist juga menjajaki kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Saat ini, Avrist sudah mengajak BPD Riau bekerja sama dan mengincar tiga BPD lainnya. Norman Tetelepta, Chief Bancassurance Officer PT Avrist Assurance, mengatakan, Avrist ingin masuk ke semua segmen, mulai dari kelas bawah hingga atas.

Maklum, asuransi juga menjadi kebutuhan masyarakat kelas bawah. "Bukan hanya menjadi proteksi, asuransi juga mengelola keuangan," ujar Novita J. Rumngangun, Head of Marketing Avrist Assurance, Rabu (25/11).


Avrist berharap bisa merangkul semua BPD setelah mereka mencapai kesepakatan dengan calon investor baru. Sekedar catatan, Avrist sedang merampungkan negosiasi dengan investor baru, German Development Bank atau DEG. Kelak, DEG akan memiliki 23% saham Avrist.

Vice President and Assistant General Manager Avrist Assurance Hendra Tan menambahkan, selama ini Avrist mengandalkan distribusi lewat 3.800 agen dan 14 kantor agen independen. Para agen menyumbang 80% dari total perolehan premi.

Avrist berniat memperluas pemasaran dengan menggunakan jalur penjualan melalui bank atau bancassurance. "Kami harap bancassurance bisa menguasai 70% premi non-agen," kata Novita.

Hingga kini, Avirst memiliki 1 juta nasabah. Nilai Kekayaan perusahaan ini sampai akhir tahun lalu sudah mencapai Rp 5,4 triliun. Sementara itu, hingga bulan September 2009, kekayaan Avrist sudah melonjak menjadi Rp 7,5 triliun.

Adapun pendapatannya per September lalu sebesar Rp 2,3 triliun, naik 38% dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba sebelum pajak Avirst juga melonjak 26% menjadi Rp 140,9 miliar.

Sekadar mengingatkan, sebelum menyandang nama baru Avrist, pada Oktober lalu, perusahaan asuransi ini mengenakan nama PT Asuransi AIA sejak tahun 1984. Pada tahun 1975, perusahaan asuransi ini berdiri dengan nama PT Asuransi Jiwa Ikrar Abadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan