Awal 2021, Diagnos Laboratorium Utama akan melantai di BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan dalam bidang pelayanan penunjang kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun 2021. 

Dalam prospektus awal yang diterbitkan Senin (14/12), Diagnos Laboratorium menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta saham dengan nilai nominal Rp 25. Jumlah itu setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum perdana saham. Perusahaan ini belum mengumumkan harga penawaran tiap sahamnya. 

Untuk saat ini, Diagnos Laboratorium masih dalam masa penawaran awal, pada 14-21 Desember 2020. Jika berjalan sesuai rencana, maka pada 29 Desember 2020 Diagnos Laboratorium akan memasuki tanggal efektif. Kemudian pada 4-8 Januari 2021 memasuki masa penawaran umum perdana saham.

Dilanjutkan pada 12 Januari 2021 yang akan dilakukan penjatahan. Lalu pada 14 Januari 2021 akan dilakukan pengembalian uang pemesanan, sekaligus distribusi saham secara elektronik. Sehingga, pada 15 Januari 2021 diharapkan Diagnos Laboratorium Utama bisa secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI. 

Baca Juga: Harga saham BRI Syariah (BRIS) catat rekor tertinggi sejak IPO

Mengutip prospektus awal, sebesar 42,6% dari dana yang dihimpun nanti akan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Sementara itu, 57,4% dana sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja perusahaan. 

Rincian pengembangan usaha antara lain pembelian peralatan memerlukan dana sekitar Rp 8,35 miliar dan pembelian kendaraan memerlukan dana sekitar Rp 4,95 milliar. Adapun jumlah kendaraan yang akan dibeli sekitar 18 unit kendaraan roda empat. 

Selain itu, dana akan digunakan untuk pembangunan laboratorium hingga Rp 8 miliar. Asal tahu saja, Diagnos Laboratorium Utama memiliki rencana membangun laboratorium utama, pembangunan cabang Makassar, pembangunan cabang Surabaya, dan pembangunan cabang Medan yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2021.

Dalam melakukan proses penawaran umum perdana saham, Diagnos Laboratorium Utama menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana emisi efek. Untuk penjamin emisi efeknya akan ditentukan kemudian.

Baca Juga: Gelar IPO, Victoria Care Mengincar Kenaikan Pendapatan 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati