JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines bakal kedatangan 2 pesawat Xian MA-60 pada awal bulan Desember nanti. Penambahan pesawat buatan China itu akan terus dilakukan secara bertahap hingga jumlahnya mencapai 15 pesawat sejenis pada Februari 2011.Executive Vice President Director PT Merpati Nusantara Airlines, Adhi Gunawan menjelaskan, pesawat MA-60 itu akan datang setiap dua minggu sekali. "Semuanya pesawat baru walaupun desain pabriknya di bawah tahun 2010," kata Adhi usai dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Kamis (25/11).Dana pembelian pesawat baru itu diperoleh dari pinjaman pemerintah senilai Rp 2,4 triliun. Langkah penambahan armada itu dilakukan untuk mengembangkan penerbangan perintis di daerah-daerah yang selama ini masih terisolasi.Pesawat MA-60 yang menggunakan baling-baling itu memiliki kapasitas 54 hingga 56 kursi. Dua pesawat MA-60 yang datang awal bulan depan akan dipergunakan untuk penerbangan yang menghubungkan kota Medan, Aceh dan Sibolga; sedangkan pesawat satunya lagi akan dipergunakan untuk menghubungkan kota Denpasar dan Kupang. "Pesawatnya hanya dipergunakan untuk menghubungkan ibu kota antarprovinsi tetangga yang berjarak dekat," kata Adhi.Pesawat MA-60 dinilai cocok untuk penerbangan perintis karena kapasitasnya yang tidak terlalu banyak. Meskipun pesawat itu produksi China, tapi Merpati meyakinkan penggunaan pesawat itu aman untuk penerbangan. Pasalnya pesawat jenis itu sudah diproduksi sebanyak 145 pesawat dan dipergunakan di beberapa negara seperti Filiphina, Burma dan Thailand.Penentuan jenis pesawat yang dibeli juga sudah dilakukan sejak tahun 2006. Dalam kajiannya, mereka melibatkan Dephub, BPKP dan Bapenas. Jadi dari sisi keamanan sudah dipertimbangkan secara matang.Adhi mengatakan Merpati memang tengah menghadapi permasalahan pesawat yang sudah berusia tua. Meski demikian, pesawat masih layak terbang karena jumlah penerbangan dan usia pesawatnya belum melebihi batas. Jumlah pesawat Merpati sendiri saat ini hanya 17 pesawat.Direktur Niaga, PT Merpati Nusantara Airlines Tonny Aulia Achmad mengatakan dengan penambahan 15 armada, mereka akan membuka lagi rute penerbangan perintis yang sudah lama ditinggalkan. Beberapa kota yang akan diisi penerbangan mereka diantaranya Medan, Pontianak, Denpasar, Kupang, Biak dan Sentani. Nantinya, diharapkan setiap pesawat dapat terisi hingga 85% dari total kapasitas. "Kami berharap akan ada penambahan 600 penumpang setiap hari," kata Tonny.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Awal Desember, Merpati usung 2 unit Xian MA-60
JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines bakal kedatangan 2 pesawat Xian MA-60 pada awal bulan Desember nanti. Penambahan pesawat buatan China itu akan terus dilakukan secara bertahap hingga jumlahnya mencapai 15 pesawat sejenis pada Februari 2011.Executive Vice President Director PT Merpati Nusantara Airlines, Adhi Gunawan menjelaskan, pesawat MA-60 itu akan datang setiap dua minggu sekali. "Semuanya pesawat baru walaupun desain pabriknya di bawah tahun 2010," kata Adhi usai dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Kamis (25/11).Dana pembelian pesawat baru itu diperoleh dari pinjaman pemerintah senilai Rp 2,4 triliun. Langkah penambahan armada itu dilakukan untuk mengembangkan penerbangan perintis di daerah-daerah yang selama ini masih terisolasi.Pesawat MA-60 yang menggunakan baling-baling itu memiliki kapasitas 54 hingga 56 kursi. Dua pesawat MA-60 yang datang awal bulan depan akan dipergunakan untuk penerbangan yang menghubungkan kota Medan, Aceh dan Sibolga; sedangkan pesawat satunya lagi akan dipergunakan untuk menghubungkan kota Denpasar dan Kupang. "Pesawatnya hanya dipergunakan untuk menghubungkan ibu kota antarprovinsi tetangga yang berjarak dekat," kata Adhi.Pesawat MA-60 dinilai cocok untuk penerbangan perintis karena kapasitasnya yang tidak terlalu banyak. Meskipun pesawat itu produksi China, tapi Merpati meyakinkan penggunaan pesawat itu aman untuk penerbangan. Pasalnya pesawat jenis itu sudah diproduksi sebanyak 145 pesawat dan dipergunakan di beberapa negara seperti Filiphina, Burma dan Thailand.Penentuan jenis pesawat yang dibeli juga sudah dilakukan sejak tahun 2006. Dalam kajiannya, mereka melibatkan Dephub, BPKP dan Bapenas. Jadi dari sisi keamanan sudah dipertimbangkan secara matang.Adhi mengatakan Merpati memang tengah menghadapi permasalahan pesawat yang sudah berusia tua. Meski demikian, pesawat masih layak terbang karena jumlah penerbangan dan usia pesawatnya belum melebihi batas. Jumlah pesawat Merpati sendiri saat ini hanya 17 pesawat.Direktur Niaga, PT Merpati Nusantara Airlines Tonny Aulia Achmad mengatakan dengan penambahan 15 armada, mereka akan membuka lagi rute penerbangan perintis yang sudah lama ditinggalkan. Beberapa kota yang akan diisi penerbangan mereka diantaranya Medan, Pontianak, Denpasar, Kupang, Biak dan Sentani. Nantinya, diharapkan setiap pesawat dapat terisi hingga 85% dari total kapasitas. "Kami berharap akan ada penambahan 600 penumpang setiap hari," kata Tonny.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News