Awal Mei nanti, lembaga rating S&P ke Indonesia



JAKARTA. Satu-satunya lembaga pemeringkat rating terbesar yang belum memberikan label investment grade bagi Indonesia, Standard & Poor akan mengunjungi Indonesia.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara, kepastian itu diperoleh setelah Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia bertemu dengan kepala ekonom S&P di Washington D. C, Amerika Serikat.

Dalam pertemuan itu telah dibahas mengenai perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia, terutama mengenai upaya pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur, dan perkembangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Kedua hal itu memang yang menjadi pertanyaan S&P sehingga, tidak memberikan label investment grade tahun lalu.


Nah, atas hal tersebut Menkeu Bambang Brodjonegoro dalam pertemuan itu menyampaikan berbagai perubahan alokasi anggaran subsidi BBM yang sudah menurun drastis dari tahun lalu. Anggaran subsidi itu telah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang meningkat 24% pada 2015 dibanding tahun 2014.

Rencananya, delegasi S&P akan datang ke Indonesia dalam rangka official visit pada awal Mei 2016 nanti "Kedatangan mereka nanti, untuk memastikan perubahan-perubahan yang telah dilakukan," kata Suahasil, Jumat (22/4) di Jakarta.

Di antaranya, dengan meninjau langsung proyek infrastruktur, hingga memastikan pelayanan izin investasi tiga jam di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto