JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi pada perdagangan awal pekan depan dengan kencenderungan terkoreksi. Pasalnya, indikator teknikal indeks menunjukan sinyal negatif. Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas mengatakan secara teknikal IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi dengan break out resistance 4850. Kondisi pergerakannya masih cenderung bearish pada indikator stochastic dengan momentum yang juga terkonsolidasi dari indikator RSI. Dengan percobaan break out pada level 4860 selama 2 kali membuat candlestick IHSG membentuk pola tweezers top dengan indikasi cukup negatif. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed tertahan dengan range pergerakan 4.814-4.860." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN akhir pekan lalu.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 20.70 poin atau 0.43% di level 4853.92 dengan volume moderate. Pergerakan IHSG cenderung sideways selama perdagangan dengan rentan 4.839 hingga 4.861. Lanjar bilang, sentimen tax amnesty dan naiknya harga komoditi yang dipimpin oleh harga minyak masih menjadi trigger utama penguatan IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu dimana sektor pertambangan dan property memimpin penguatan. Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 169.95 miliar sehingga sepanjang pekan lalu tercatta net buy Rp 1.6 triliun. Ini merupakan jumlah terbesar selama 15 minggu terakhir.