Awal pekan, harga SUN berpeluang lagi turun



JAKARTA. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa perdagangan hari ini, Senin (13/3) diperkirakan harga Surat Utang Negara masih kembali berpeluang untuk mengalami penurunan setelah data sektor tenaga kerja Amerika di akhir pekan kemarin memperkuat sinyal kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.

Data sektor tenaga kerja Amerika untuk periode Februari 2017 yang disampaikan pada akhir pekan kemarin menunjukkan bahwa terjadi penambahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian sebesar 235 ribu tenaga kerja dengan angka pengangguran sebesar 4,7%.

Jumlah penambahan tenaga kerja tersebut di atas rata - rata estimasi analis yang sebesar 200 ribu tenaga kerja, sedangkan angka pengangguran turun dibandingkan dengan periode Januari 2017 yang sebesar 4,8%.


Hanya saja kenaikan jumlah tenaga kerja serta penurunan angka pengangguran tersebut sedikit dikecewakan dengan pertumbuhan tingkat upah yang hanya sebesar 2,8%.

"Meskipun demikian, data sektor tenaga kerja di Februari tersebut masih akan menjadi pertimbangan bagi Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuannya di pertengahan pekan ini," kata Made.

Imbal hasil dari US Treasury bergerak berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan di akhir pekan meskipun akhirnya ditutup dengan sedikit penurunan, dimana untuk tenor 10 tahun imbal hasilnya berada pada level 2,58% dan untuk tenor 30 tahun turun ke level 3,164%. Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun ditutup naik masing - masing di level 0,483% dan 1,235%.

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar masih akan menantikan pelaksanaan lelang penjualan SUN yang akan diadakan pada hari Selasa, 14 Maret 2017 dengan target indikatif penerbitan SUN senilai Rp 15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor serta pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diadakan pada 15 - 16 Maret 2017.

Harga SUN pada penutupan perdagangan Jumat (10/3) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,26% ke level 112,51 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto