JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada pembukaan awal pekan nanti (12/12). Akhir pekan lalu (9/12), indeks terkoreksi 0,59% ke posisi 3.759,61. Namun, jika dibandingkan dengan bursa saham di kawasan regional lainnya, IHSG masih terbilang turun tipis.Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menilai, sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pada akhir pekan lalu akan berpotensi meramaikan aksi beli oleh investor. Dow Jones dan bursa Eropa dominan ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Dow Jones melesat 1,55%, bahkan Bursa Standard & Poor's melaju 1,7%.Sejatinya, Irwan bilang, walaupun Uni Eropa masih dibelengu ketidakpastian, namun perekonomian Amerika Serikat (AS) malah menunjukkan perkembangan. Beberapa data ekonomi yang belakangan dirilis tercatat positif. "Maka, tidaklah mengherankan jika Dow Jones dan beberapa bursa AS lainnya naik cukup signifikan," ujarnya, Minggu (11/12).Data-data tersebut antara lain, tingkat pengangguran AS yang dibulan November turun terendah selama 2,5 tahun menjadi 8,7% dari semula 9%. Kemudian, data mingguan klaim pengangguran yang rilis 8 Desember lalu, turun menjadi 381.000 klaim dari sebelumnya 404.000 klaim. Naiknya bursa di kedua wilayah dengan perekonomian terbesar itu, kata Budi Ruseno, pengamat pasar modal dari PT Bhakti Capital Indonesia, memperlihatkan respon positif setelah keluarnya keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa di Brussel. Pertemuan tersebut memutuskan adanya tambahan dana penyelamatan hingga 200 miliar euro.Menjelang tutup tahun, Irwan memproyeksi, aksi window dressing tentu mendukung IHSG bisa reli ke 3.900 atau bahkan mencapai 4.000. Sedangkan untuk tren di perdagangan Senin (12/12), diprediksi IHSG masih akan coba menembus level resistance pertamanya di 3.875, dengan support di 3.700.Budi juga melihat potensi semua sektor cenderung bergerak naik pada pembukaan awal pekan nanti. Menurutnya, motor penggerak utama dari sektor perbankan, komoditas dan infrastruktur. "Kemungkinan IHSG bergulir di rentang 3.710 - 3.812," prediksinya, Minggu (11/12). Walaupun untuk periode sepekan, tren IHSG masih mix.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Awal pekan, IHSG berpotensi rebound
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada pembukaan awal pekan nanti (12/12). Akhir pekan lalu (9/12), indeks terkoreksi 0,59% ke posisi 3.759,61. Namun, jika dibandingkan dengan bursa saham di kawasan regional lainnya, IHSG masih terbilang turun tipis.Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menilai, sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pada akhir pekan lalu akan berpotensi meramaikan aksi beli oleh investor. Dow Jones dan bursa Eropa dominan ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Dow Jones melesat 1,55%, bahkan Bursa Standard & Poor's melaju 1,7%.Sejatinya, Irwan bilang, walaupun Uni Eropa masih dibelengu ketidakpastian, namun perekonomian Amerika Serikat (AS) malah menunjukkan perkembangan. Beberapa data ekonomi yang belakangan dirilis tercatat positif. "Maka, tidaklah mengherankan jika Dow Jones dan beberapa bursa AS lainnya naik cukup signifikan," ujarnya, Minggu (11/12).Data-data tersebut antara lain, tingkat pengangguran AS yang dibulan November turun terendah selama 2,5 tahun menjadi 8,7% dari semula 9%. Kemudian, data mingguan klaim pengangguran yang rilis 8 Desember lalu, turun menjadi 381.000 klaim dari sebelumnya 404.000 klaim. Naiknya bursa di kedua wilayah dengan perekonomian terbesar itu, kata Budi Ruseno, pengamat pasar modal dari PT Bhakti Capital Indonesia, memperlihatkan respon positif setelah keluarnya keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa di Brussel. Pertemuan tersebut memutuskan adanya tambahan dana penyelamatan hingga 200 miliar euro.Menjelang tutup tahun, Irwan memproyeksi, aksi window dressing tentu mendukung IHSG bisa reli ke 3.900 atau bahkan mencapai 4.000. Sedangkan untuk tren di perdagangan Senin (12/12), diprediksi IHSG masih akan coba menembus level resistance pertamanya di 3.875, dengan support di 3.700.Budi juga melihat potensi semua sektor cenderung bergerak naik pada pembukaan awal pekan nanti. Menurutnya, motor penggerak utama dari sektor perbankan, komoditas dan infrastruktur. "Kemungkinan IHSG bergulir di rentang 3.710 - 3.812," prediksinya, Minggu (11/12). Walaupun untuk periode sepekan, tren IHSG masih mix.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News