Awal pekan, IHSG diprediksi tertekan



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan Senin (11/4). Indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal negatif.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan, secara teknikal, IHSG terkonsolidasi melemah break out 2 support moving average (MA), yakni MA7 dan MA25, sehingga mendekati bullish trend line sebagai support selanjutnya.

Indikator stochastic juga bergerak bearish dengan momentum RSI yang pulled back pada MA15 momentum di osilator cukup tinggi. "Oleh karena itu, IHSG diperkirakan akan kembali tertekan mencoba tutup gap dengan range pergerakan 4.786-4.865," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (8/4).


Akhir pekan lalu, IHSG bergerak tertekan sejak awal sesi hingga ditutup turun 20,58 poin atau setara 0,42% ke level 4.846,70. Lanjar bilang, koreksi wajar terlihat setelah penguatan yang cukup signifikan sejak awal pekan. Aksi jual terbanyak terjadi di sektor perbankan di saat investor melihat tekanan negatif pada bank-bank di Indonesia.

Investor asing pun terlihat melakukan aksi jual senilai Rp 47,06 miliar pada akhir pekan lalu. Kendati begitu, sepanjang pekan lalu, masih tercatat net buy sebesar Rp 1,29 triliun.

Sedangkan, bursa Asia pekan lalu bergerak mixed. Penguatan pada indeks saham Jepang setelah index tingkat kepercayaan konsumer naik di level 41,7 dari sebelumnya 40,1. Sedangkan indeks saham China tertekan.

Menurut Lanjar, sentimen pasar Asia pada pekan depan akan dipengaruhi tingkat inflasi, Pertumbuhan GDP dan indeks harga produksi di China dengan ekspetasi cukup positif. Sedangkan di dalam negeri, akan ada tingkat penjualan eceran dan neraca perdagangan pada pertengahan minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini