JAKARTA. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir minggu lalu jadi beban rupiah di awal pekan ini. Tambah lagi, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Maret 2-17 yang mencapai 90% membuat ruang gerak rupiah semakin sulit. "Karena itu, rupiah akan melemah hari ini (13/3)," kata Putu Agus Pransuamitra, Head of Forex Market Desk PT Monex Investindo Futures.Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual juga memprediksikan, pergerakan rupiah Senin (13/3) masih melemah. Selain tekanan dari negeri uak Sam, katalis negatif juga berasal dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal pengurangan stimulus ekonomi.Alhasil, pelaku pasar akhirnya beralih ke mata uang dengan risiko minim, seperti dollar AS dan euro. "Sementara rupiah dianggap berisiko jadi ditinggalkan," ujarnya.
Awal pekan ini rupiah bakal melemah
JAKARTA. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir minggu lalu jadi beban rupiah di awal pekan ini. Tambah lagi, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Maret 2-17 yang mencapai 90% membuat ruang gerak rupiah semakin sulit. "Karena itu, rupiah akan melemah hari ini (13/3)," kata Putu Agus Pransuamitra, Head of Forex Market Desk PT Monex Investindo Futures.Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual juga memprediksikan, pergerakan rupiah Senin (13/3) masih melemah. Selain tekanan dari negeri uak Sam, katalis negatif juga berasal dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal pengurangan stimulus ekonomi.Alhasil, pelaku pasar akhirnya beralih ke mata uang dengan risiko minim, seperti dollar AS dan euro. "Sementara rupiah dianggap berisiko jadi ditinggalkan," ujarnya.