Awal pekan, rupiah menguat ke Rp 13.278 sedollar



JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil merangkak unggul di awal pekan setelah dollar Amerika Serikat terkikis pelemahan akibat data sektor tenaga kerja yang mengecewakan pasar.

Di pasar spot, Senin (5/6) valuasi rupiah terangkat 0,28% di level Rp 13.278 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah berhasil terbang 0,18% ke level Rp 13.287 per dollar AS.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengatakan penguatan rupiah datang setelah data sektor ketenagakerjaan AS dirilis memburuk. Meski tingkat pengangguran masih berkurang dari 4,4% menjadi 4,3%, namun upah yang menurun dan angka tenaga kerja sektor non pertanian yang menipis jadi beban utama USD.


“Pelemahan USD ini menguntungkan mata uang Asia termasuk rupiah apalagi di saat bersamaan harga minyak mentah dunia naik,” kata Wahyudi. Jelas kenaikan harga minyak ikut membantu pergerakan mata uang komoditas seperti rupiah. Karena terakhir data ekonomi dalam negeri yang rilis yakni inflasi meski mengalami peningkatan tapi terhitung wajar dan dalam rentang terkontrol mengingat di bulan puasa inflasi kerap naik.

Hal ini yang lantas mengarahkan Wahyudi pada dugaan rupiah punya potensi untuk menjaga penguatannya. “Dalam negeri masih minim tapi fundamentalnya lebih positif jika dibandingkan dengan AS saat ini,” kata Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia