JAKARTA. Laju pertumbuhan bisnis modal ventura awal tahun ini terbilang agak lesu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan sampai Kuartal I-2017, modal ventura telah menyalurkan pembiayaan dan penyertaan modal senilai Rp 6,2 triliun. Jumlah tersebut turun 16% secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 7,4 triliun. Sementara itu, untuk penyertaan saham juga mengalami penurunan 21% menjadi Rp 1,1 triliun. Sedangkan pembiayaan bagi hasil juga mengalami penurunan 16% tetapi tetap mendominasi dalam pembiayaan dan penyertaan modal ventura yakni sebesar Rp 4,7 triliun. Wakil Sekretaris Jendral, Asosiasi modal ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), Rimawan Yasin mengatakan, penurunan penyertaan modal ventura tersebut dikarenakan penyertaan modal di tahun-tahun sebelumnya sudah selesai karena diambil oleh pemiliknya. Sementara untuk penyertaan saham yang semakin kecil dibandingkan pembiayaan bagi hasil, menurut Rimawan dikarenakan akumulasi dari tahun-tahun yang sebelumnya. "Tahun-tahun sebelumnya, pendanaan kita hanya dari pemegang saham, surat utang, dan bank. Contohnya kalau dari bank dimasukkan penyertaan saham, jangka waktunya maksimal 5 tahun. Selama itu kan cicilannya tiap bulan tetap dibayar sementara dari pasangan usaha belum menghasilkan," ujar Rimawan. Rimawan menambahkan jika penyertaan modal ventura harus tetap hidup untuk memenuhi gaji karyawan dan operasional perusahaan. "Untuk itu pembiayaan bagi hasil bisa menjadi solusinya," ujar Rimawan. Rimawan berharap tahun ini penyertaan modal ventura akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong dengan penyertaan modal ventura melalui venture fund yang mulai efektif Mei tahun ini. PT Mandiri Capital Indonesia juga gencar mengembangkan bisnis di tahun ini. Anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan memiliki delapan-sepuluh pasangan usaha dari kalangan startup financial technology. Head of finance and incubator Mandiri Capital, Bisma Manda Samsu, mengatakan jika tahun ini, Mandiri Capital akan mendapatkan tambahan dana dari Mandiri sebesar Rp 200 miliar. "Proses tambahan modalnya sedang jalan dan menunggu persetujuan regulator. Jadi total tahun ini dana kelolaan kita ada Rp 550 miliar, tapi tidak dihabiskan semua untuk tahun ini, bertahap saja," ujar Bisma. Hingga kuartal I, Mandiri Capital telah menyuntikkan dana sebesar Rp 230 miliar untuk pasangan usaha. "Sampai saat ini sudah ada lima stratup yang kita kasih modal namun porsi tiap pasangan usaha pastinya berbeda-beda," ujar Bisma. Untuk dapat mencapai targetnya tahun ini, pihaknya akan melakukan startegi, diantaranya dengan investasi secara langsung melalui stratup yang sudah mulai jalan. "Kita kembangkan network kita yang ada baik di Indonesia maupun ASEAN melalui asosiasi atau venture capitalnya. Jadi, ketika ada startup yang memang bagus kita bisa invest di sana," ujar Bisma.
Awal tahun, bisnis modal ventura turun 16%
JAKARTA. Laju pertumbuhan bisnis modal ventura awal tahun ini terbilang agak lesu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan sampai Kuartal I-2017, modal ventura telah menyalurkan pembiayaan dan penyertaan modal senilai Rp 6,2 triliun. Jumlah tersebut turun 16% secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 7,4 triliun. Sementara itu, untuk penyertaan saham juga mengalami penurunan 21% menjadi Rp 1,1 triliun. Sedangkan pembiayaan bagi hasil juga mengalami penurunan 16% tetapi tetap mendominasi dalam pembiayaan dan penyertaan modal ventura yakni sebesar Rp 4,7 triliun. Wakil Sekretaris Jendral, Asosiasi modal ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), Rimawan Yasin mengatakan, penurunan penyertaan modal ventura tersebut dikarenakan penyertaan modal di tahun-tahun sebelumnya sudah selesai karena diambil oleh pemiliknya. Sementara untuk penyertaan saham yang semakin kecil dibandingkan pembiayaan bagi hasil, menurut Rimawan dikarenakan akumulasi dari tahun-tahun yang sebelumnya. "Tahun-tahun sebelumnya, pendanaan kita hanya dari pemegang saham, surat utang, dan bank. Contohnya kalau dari bank dimasukkan penyertaan saham, jangka waktunya maksimal 5 tahun. Selama itu kan cicilannya tiap bulan tetap dibayar sementara dari pasangan usaha belum menghasilkan," ujar Rimawan. Rimawan menambahkan jika penyertaan modal ventura harus tetap hidup untuk memenuhi gaji karyawan dan operasional perusahaan. "Untuk itu pembiayaan bagi hasil bisa menjadi solusinya," ujar Rimawan. Rimawan berharap tahun ini penyertaan modal ventura akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong dengan penyertaan modal ventura melalui venture fund yang mulai efektif Mei tahun ini. PT Mandiri Capital Indonesia juga gencar mengembangkan bisnis di tahun ini. Anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan memiliki delapan-sepuluh pasangan usaha dari kalangan startup financial technology. Head of finance and incubator Mandiri Capital, Bisma Manda Samsu, mengatakan jika tahun ini, Mandiri Capital akan mendapatkan tambahan dana dari Mandiri sebesar Rp 200 miliar. "Proses tambahan modalnya sedang jalan dan menunggu persetujuan regulator. Jadi total tahun ini dana kelolaan kita ada Rp 550 miliar, tapi tidak dihabiskan semua untuk tahun ini, bertahap saja," ujar Bisma. Hingga kuartal I, Mandiri Capital telah menyuntikkan dana sebesar Rp 230 miliar untuk pasangan usaha. "Sampai saat ini sudah ada lima stratup yang kita kasih modal namun porsi tiap pasangan usaha pastinya berbeda-beda," ujar Bisma. Untuk dapat mencapai targetnya tahun ini, pihaknya akan melakukan startegi, diantaranya dengan investasi secara langsung melalui stratup yang sudah mulai jalan. "Kita kembangkan network kita yang ada baik di Indonesia maupun ASEAN melalui asosiasi atau venture capitalnya. Jadi, ketika ada startup yang memang bagus kita bisa invest di sana," ujar Bisma.