JAKARTA. Nilai penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) anyar di awal tahun 2017 membengkak. Di tengah ketidakpastian global, korporasi lebih menyukai penerbitan MTN ketimbang obligasi. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 14 Februari 2017, jumlah penerbitan MTN sejak awal tahun sudah mencapai Rp 2,3 triliun dari 16 seri. Ini melampaui nominal penerbitan MTN periode sama di 2016 yang hanya Rp 385,01 miliar dari 11 seri. Jumlah tersebut, juga melampaui peluncuran obligasi korporasi anyar, yang hingga saat ini baru mencapai Rp 1,56 triliun dari dua seri. Nicodimus Anggi Kristiantoro, Analis IBPA, berpendapat, tingginya penerbitan MTN di awal 2017 lantaran ketidakpastian yang membayangi pasar.
Awal tahun, korporasi lebih suka penerbitan MTN
JAKARTA. Nilai penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) anyar di awal tahun 2017 membengkak. Di tengah ketidakpastian global, korporasi lebih menyukai penerbitan MTN ketimbang obligasi. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 14 Februari 2017, jumlah penerbitan MTN sejak awal tahun sudah mencapai Rp 2,3 triliun dari 16 seri. Ini melampaui nominal penerbitan MTN periode sama di 2016 yang hanya Rp 385,01 miliar dari 11 seri. Jumlah tersebut, juga melampaui peluncuran obligasi korporasi anyar, yang hingga saat ini baru mencapai Rp 1,56 triliun dari dua seri. Nicodimus Anggi Kristiantoro, Analis IBPA, berpendapat, tingginya penerbitan MTN di awal 2017 lantaran ketidakpastian yang membayangi pasar.