Awal tahun, kredit perbankan tumbuh 23,7%



JAKARTA. Meski baru memasuki tahun baru, industri perbankan tak mau bersantai-santai. Kondisi ini terlihat dari penyaluran kredit perbankan pada awal tahun 2012. Perbankan tancap gas sehingga pertumbuhan kredit di akhir Januari lalu berhasil meningkat 23,7% menjadi Rp 2.160,21 triliun dibandingkan Januari 2011 yakni Rp 1.746 triliun. Namun secara bulanan, angka pertumbuhan tersebut lebih kecil dibandingkan yang terjadi pada Desember 2011 sebesar 24,5% (yoy). Masih mengikuti tren sebelumnya, kredit investasi menjadi penyokong pertumbuhan kredit. Kredit investasi tumbuh sebesar 38,1% (yoy), disusul kredit konsumsi sebesar 20,3% (yoy) dan kredit modal kerja sebesar 20,2% (yoy). Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Januari, penyaluran kredit pada sektor produktif terus meningkat. Peningkatan terutama terlihat pada sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan jasa dunia usaha masing-masing sebesar 27,9%, 25,7%, 21,1% dan 27%. "Kondisi itu sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDB pada masing-masing sektor tersebut pada tahun 2011 dan prospek pertumbuhan ekonomi sektoral yang positif," jelas BI dalam Tinjauan Kebijakan Moneter edisi Maret 2012. Dari sisi penyaluran kredit berdasarkan mata uang, data BI memperlihatkan pertumbuhan kredit valas lebih tinggi dibandingkan kredit rupiah. Dalam periode yang sama, kredit valas tumbuh 29,7% menjadi Rp 359,05 miliar dibandingkan Januari 2011 sebesar Rp 276,77 miliar. Adapun kredit rupiah hanya tumbuh 22,6% menjadi Rp 1.801,16 triliun dibandingkan Januari 2011 sebesar Rp 1.469,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: