JAKARTA. Permintaan teh asal Indonesia dari pasar dunia melonjak. Gangguan cuaca di sentra teh dunia rupanya mempengaruhi produksi dan suplai teh di pasar dunia.Kondisi ini terlihat dalam lelang awal tahun yang digelar Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara (KBP PTPN). "Penyerapan lelang pekan lalu hampir terjual semuanya," kata Dadang Juanda, Ketua Lelang Teh KPB PTPN kepada KONTAN, di Jakarta, Senin (10/1). Menurut Dadang, awal tahun ini menjadi awal yang baik bagi KPB PTPN, karena lelang meningkat. Dadang menjelaskan, pemicu kenaikan adalah adanya gangguan produksi yang terjadi di India dan Sri Langka. Harganya juga naik. Menurut Dadang, dalam lelang teh Rabu pekan lalu (5/1), harga teh untuk jenis orthodox terjual dengan harga US$ 1,93 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi daripada sebelumnya yang berada di level harga US$ 1,65 per kg. "Kenaikan harga mengikuti kenaikan permintaan naik," ujar Dadang.
Awal tahun lelang teh laris manis
JAKARTA. Permintaan teh asal Indonesia dari pasar dunia melonjak. Gangguan cuaca di sentra teh dunia rupanya mempengaruhi produksi dan suplai teh di pasar dunia.Kondisi ini terlihat dalam lelang awal tahun yang digelar Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara (KBP PTPN). "Penyerapan lelang pekan lalu hampir terjual semuanya," kata Dadang Juanda, Ketua Lelang Teh KPB PTPN kepada KONTAN, di Jakarta, Senin (10/1). Menurut Dadang, awal tahun ini menjadi awal yang baik bagi KPB PTPN, karena lelang meningkat. Dadang menjelaskan, pemicu kenaikan adalah adanya gangguan produksi yang terjadi di India dan Sri Langka. Harganya juga naik. Menurut Dadang, dalam lelang teh Rabu pekan lalu (5/1), harga teh untuk jenis orthodox terjual dengan harga US$ 1,93 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi daripada sebelumnya yang berada di level harga US$ 1,65 per kg. "Kenaikan harga mengikuti kenaikan permintaan naik," ujar Dadang.