KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencatat peningkatan pembayaran klaim di awal tahun ini. Kenaikan ini antara lain berasal dari klaim asuransi kesehatan yang meningkat.

PT Asuransi Jiwa Sequis Life, contohnya, mencatat kenaikan pembayaran klaim kesehatan sebesar 17,8% menjadi Rp 63 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Di periode sama 2017, klaim asuransi kesehatan Sequis Life sebesar Rp 52,79 miliar.

Namun, Sequis mencatatkan penurunan klaim kematian menjadi sebesar Rp 29,8 miliar di kuartal I-2018. "Jumlah pembayaran klaim ini turun dari tahun lalu sebesar Rp 36 miliar," kata Felicia Gunawan, Head Of Corporate Branding Marketing and Communication Sequis Life, Senin (4/6).

Klaim asuransi jatuh tempo juga menurun 43,7% menjadi Rp 18 miliar dari kuartal I-2017 Rp 10,13 miliar.

Namun lantaran klaim asuransi kesehatan naik, membuat total klaim harus dibayar Sequis Life meningkat. Total pembayaran klaim asuransi Sequis di kuartal I 2018 mencapai Rp 110,8 miliar, lebih besar dari klaim di periode sama tahun 2017 yang sebesar Rp 98,92 miliar.

Menurut Felicia, kenaikan pembayaran klaim kesehatan karena banyak masyarakat sadar menggunakan produk asuransi kesehatan. "Masyarakat mulai merasakan manfaat produk tersebut, dari proteksi diri dan finansial," kata dia. Hingga kuartal I tahun ini, Sequis Life mencatatkan pertumbuhan premi 8% menjadi Rp 869 miliar.

Jumlah beban klaim dan manfaat asuransi yang dibayarkan PT Asuransi Jiwa BCA Life, sepanjang Januari-April 2018 juga meningkat. Head of Department Marketing Communication Lely Rahayu Pekih mengatakan, pihaknya mencatatkan klaim dan manfaat Rp 37,77 miliar, naik 24% secara year on year (yoy). "Jumlah itu meningkat dari periode sama di tahun lalu Rp 30,52 miliar," kata.

Menurut Lely, kenaikan pembayaran klaim tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan premi. Apalagi, saat ini nasabah dimudahkan dalam proses klaim, hanya dalam hitungan jam, maka proses klaim asuransi langsung bisa dibayarkan.

Sampai April 2018, BCA Life telah mencatatkan premi Rp 239,38 miliar. Jumlah itu meningkat 85% dari periode yang sama tahun 2017. "Premi tumbuh sesuai target yang kami rencanakan. Hal ini karena pasar asuransi jiwa Indonesia masih sangat besar dan sejalan dengan pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan," ujar Lely.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia