JAKARTA. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut pada perdagangan awal pekan, Senin (14/11). Mengacu data RTI, indeks jatuh 2,03% ke level 5.124,604 pukul 09.07 WIB. Ada 142 saham bergerak turun, 36 saham bergerak naik, dan 70 saham stagnan. Mengawali perdagangan hari ini melibatkan 518,9 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 508,886 miliar. Sembilan dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor infrastruktur turun 3,20%, keuangan turun 2,88%, dan aneka industri turun 2,21%. Sementara, hanya sektor agrikultur yang menghijau naik 0,40%.
Investor asing pun tampak memilih aksi jual. Di pasar reguler,
net sell asing sekitar Rp 159,215 miliar dan Rp 159,418 miliar keseluruhan perdagangan. Meski masih minim katalis positif dari dalam negeri, Analis NH Korindo Securities Deky Rahmat Sani memprediksi, IHSG berpeluang kembali ke area 5.400-an selama pekan ini. Pasalnya, pelaku pasar menanti pengumuman data neraca perdagangan Indonesia yang dijadwalkan pada 15 November nanti. “Apabila datanya lebih baik daripada periode sebelumnya, maka hal ini bisa mengantarkan IHSG ke area 5.400-an,” kata Deky. Deky memproyeksikan, IHSG pada hari ini (14/11) akan bergerak menguat di rentang support 5.208–5.187 dan resistance 5.310–5.361. Efek Donald Trump juga masih menjadi fokus. Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe melihat IHSG pekan ini bergerak di support 5.100 dan resistance 5.500. “Pasar masih mencermati dollar AS. Bila pasar valuta kacau lagi seperti Jumat, IHSG bisa turun ke support,” kata dia, yang memprediksi IHSG hari ini menguat di rentang 5.200-5.400. Coba bangkit Sementara itu, sebagian besar saham Asia dibuka menguat, menyusul penurunan selama tiga pekan, karena saham-saham Tokyo naik di tengah pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Di sisi lain, investor terus mengukur dampak dari kebijakan Donald Trump di pasar keuangan. Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sedikit berubah di 135,33 pada pukul 09:21 pagi di Tokyo, dengan lebih dari dua saham naik untuk setiap saham yang mengalami penurunan.
Indeks Topix naik 0,9 % setelah data menunjukkan ekonomi Jepang berkembang lebih dari perkiraan dalam tiga bulan hingga September lalu. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8 % dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 %. Bursa saham di Asia terguncang pasca kemenangan mengejutkan Trump pekan lalu. Setelah ekuitas regional awalnya jatuh terkait berita kemenangan Trump, namun secara singkat pulih dari tanda-tanda bahwa Trump akan meningkatkan belanja fiskal. Penasihat ekonomi Trump, Anthony Scaramucci, mengulangi janji untuk menghabiskan US$ 1 triliun untuk infrastruktur dalam komentarnya di Financial Times. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto