Terjun ke bisnis modifikasi motor bukanlah menjadi cita-cita awal Andika Kairuliawan (23 tahun). Awal bisnisnya ini dimulai dari rasa kecewanya atas hasil modifikasi orang lain yang pernah diorder di Jakarta. Andika merasa tidak puas dengan hasil olahan tangan orang lain itu. Ia juga mendengar ketidakpuasan serupa dari teman-temannya yang suka dengan modifikasi motor. Dari sinilah, insting bisnisnya keluar. Ia merasa ada ceruk pasar yang besar dari bisnis modifikasi motor. Ia bercita-cita untuk memenuhi keinginan para penggemar motor modifikasi.
Andika lantas mulai belajar membuat kepala motor modifikasi secara otodidak. Ia belajar mengikuti pembuatan kepala motor berbahan fiber glass yang didapatnya dari situs Youtube. Hingga akhirnya, ia memberanikan diri membuka bengkel Balu Oto Work pada Mei 2011 di Yogyakarta. Untuk membuka bengkel, Andika mengeluarkan modal sebesar Rp 800.000. Ia menggunakan modal itu untuk membeli mesin kompresor bekas yang digunakan untuk mengecat bagian yang dimodifikasi. Cetak kepala motor didapat dari bahan-bahan yang sudah ada. Sebagai awalan, Andika memasarkan produk kepala motor hasil modifikasinya lewat situs jual beli online, di antaranya Kaskus. Ia juga tak berhenti memasarkan produknya secara langsung dengan menggunakan ilmu pemasaran yang didapatkannya dari pekerjaan sebagai Audience Marketing Manager untuk Microsoft Innovation Center di Yogyakarta. Tidak disangka, hasil olahan tangannya menuai respon positif. Pesanan untuk produk modifikasi motor mulai berdatangan ke Balu Oto Work. Ia pun harus merekrut tambahan karyawan untuk membantunya di bengkel. Awal berbisnis, omzet Balu Oto Work hanya mencapai Rp 2 juta per bulan. Namun, sejak Andika memenangi Lomba Inovasi Bisnis Pemuda pada November 2011, penjualan meningkat pesat. Ia mulai menambah jumlah karyawan karena permintaan kepala motor dan order modifikasi terus berdatangan. Kini, omzetnya mencapai ratusan juta. Andika mengkhususkan bengkelnya sebagai produsen kepala motor dengan karakter unik dari beragam action figure. “Orang boleh modifikasi motor di bengkel lain, tapi kalau mencari kepala motor, biasanya mereka pesan dari sini,” ujarnya. Bukan saja langganan kontes otomotif, Andika juga sering mengikuti pameran. Salah satunya, ia menjadi perwakilan Indonesia untuk International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) di JIEXPO Kemayoran pada 2012.
Ketika pameran berlangsung, ia bertemu dengan warga Singapura yang tertarik menjual produknya. Sejak Juli 2012, produk modifikasi motor Andika ikut dipajang di main dealer di Singapura. Ia juga memiliki main dealer di Malaysia. Bisnis Andika terus berkembang. Saat ini, ia memperkerjakan 28 karyawan di Balu Oto Work. Sekitar 40% karyawannya merupakan orang-orang yang putus sekolah. Ia rela memberikan pelatihan pada mereka lantaran sulit menemukan orang-orang yang mengerti betul soal modifikasi motor. Dalam perjalanan bisnisnya, Andika sering menemukan hambatan. Salah satunya, banyak orang meniru produk kepala motor buatannya. Namun, pria yang berprofesi sebagai dosen itu tidak merasa khawatir. Ia malah terpacu menciptakan produk modifikasi motor yang lebih inovatif dari orang lain. (Bersambung) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri