AwanTunai masih menyasar warung dan toko dalam penyaluran kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AwanTunai, platform solusi pembiayaan digital untuk UMKM sejauh ini masih menyasar warung dan toko dengan satu produk layanan dengan pertumbuhan kredit yang tidak main-main setiap bulannya.

Sejauh ini penyaluran kredit AwanTunai melalui produk AwanTempo dari Mei 2019 hingga saat ini telah mencapai lebih dari 60an miliar rupiah. “Pertumbuhan kredit kami tiap bulan sejak 6 bulan lalu itu tumbuh 50%,” kata CEO AwanTunai, Dino Setiawan kepada Kontan.co.id dalam diskusi bersama OJK, AFTECH dan AFPI (16/10).

Tidak serta merta langsung berkembang, nyatanya AwanTunai menjumpai kendala dalam pembiayaan UMKM. “Awalnya kami menemui kendala dengan UMKM yang nakal. Ada yang asal jepret warung orang lain dan meng-upload foto sertifikat usaha yang palsu.” Tutur Dino, membeberkan risiko melayani pinjaman berbasis digital.


Baca Juga: Simak daftar 127 fintech lending legal agar terhindar dari jeratan pinjol ilegal

Untuk mengatasi kendala tersebut, Dino mengatakan AwanTunai bekerja sama dengan supplier untuk memitigasi risiko “Kami kalau field survey butuh biaya besar lagi, makanya kami berinovasi dengan mencari data calon peminjam langsung di supply chain. Kalau data mereka (UMKM) tidak ada di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dan PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia)”

Namun kendala itu tidak menjadi alasan bagi AwanTunai untuk berhenti menggerakkan perekonomian kaum pedagang di Indonesia. “Kami tidak memberikan cash kepada peminjam untuk menghindari disalahgunakan oleh mereka. Makanya kami langsung ke supplier tempat mereka biasanya akan menyuplai untuk usaha mereka.”

AwanTunai masih menargetkan produk layanan mereka kepada warung-warung dengan layanan AwanTempo. Produk AwanTempo memiliki nilai plafon sebesar Rp5 juta hingga Rp200 juta dengan biaya suku bunga 2% hingga 4%.

Baca Juga: Fintech yang berizin di OJK bertambah dua pemain, ini daftar lengkapnya

“Ini satu-satunya produk (AwanTempo) yang kami rasanya risiko rendah dan biayanya rendah.” Ujar Dino, mengungkapkan keseriusan AwanTunai untuk membantu pembiayaan UMKM.

Ditanya tentang rencana varian produk layanan jasa lainnya, Dino menyatakan mereka masih akan fokus dengan AwanTempo.”Kami tidak memaksakan akan banyak produk, karena kami hanya memikirkan bagaimana pembiayaan yang risiko kecil dengan bunga yang kecil.”

Pihaknya merencanakan akan tetap bergerak dalam supply chain financing. “Kami masih research, tapi seperti perobatan melalui apotek dan bengkel-bengkel dengan sparepart punya potensi,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .