KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bila Anda selalu mengisi tas dengan produk-produk kosmetik, ada hal wajib yang harus diperhatikan. Sebaiknya, periksa kembali peralatan kosmetik Anda jangan sampai jadi sarang jamur dan E.Coli. Berdasarkan hasil penelitian, bakteri E.Coli dan
Staphylococcus telah mengkontaminasi sembilan dari 10 produk yang digunakan.
Baca Juga: Ini bahaya diet daging merah untuk tubuh Bakteri dan jamur tersebut menyasar beberapa jenis kosmetik seperti mascara,
lip gloss, dan
beauty blender. Sekedar info,
beauty blender adalah spon yang berfungsi untuk mengaplikasikan fondation. Produk kosmetik tersebut terkontaminasi karena para pemiliknya tidak rutin membersihkannya setelah digunakan. Asal tahu saja, kosmetik yang lembab dapat menciptakan tempat berkembangbiak yang ideal untuk bakteri berbahaya. Bakteri dan jamur bisa bersarang di dalam kosmetik ketika barang tersebut terjatuh di lantai. Atau, ketika pengguna tidak cuci tangan setelah keluar dari toilet. Para ilmuwan mengatakan pengguna dapat terinfeksi jamur dan bakteri ketika mereka menggunakan kosmetik yang kadaluarsa. Ujicoba terhadap ratusan produk kosmetik Sebelumnya, para peneliti melalukan penelitian untuk mengetahui darimana datangnya bakteri dan jamur tersebut. Penelitian tersebut dipimpin oleh Amreen Bashir dan Peter Lambert, Ilmuwan Universitas Aston. Mereka menguji 467 lipstik,
lipgloss, eyeliners, mascara, dan beauty blender. Hasilnya, 56% lipstik dan 55% lip gloss ditemukan mengandung staphylococcus. Sedangkan untuk kosmetik lainnya, peneliti menemukan 69% mascara, 72%
beauty blenders, dan 77% eyeliners juga mengandung
staphylococcus. Para peneliti juga menemukan lebih dari seperempat beauty blender dan satu dari 10 lipstik serta
lipsgloss mengandung e.coli dan kuman lain yang berkaitan.
Baca Juga: Libur akhir tahun, ini pentingnya menu sehat dan olahraga "Konsumen dan produsen harus diedukasi untuk mencuci
beauty blender secara teratur dan mengeringkannya dengan baik serta resiko menggunakan kosmetik kadaluarsa," kata Bashir. Asal tahu saja, hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Microbiology.
Sumber : www.dailymail.co.uk Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati